"Bakteri fecal, norovirus, dan Methicillin Resistant Staphylococcus Aureus (MRSA) hanya beberapa jenis bakteri yang bisa bertahan hidup di permukaan yang keras. Jika kulit Anda terpapar area tersebut, maka risiko infeksi bisa meningkat," kata pakar mikrobioloi dari University of Arizona, Charles Gerba, PhD.
Nah, dikutip dari Women's Health, berikut ini tempat yang kerap dianggap sudah aman dari kuman tapi justru berpotensi besar menjadi sarang kuman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Toilet di pesawat menjadi salah satu tempat terbaik bagi kuman dan bakteri tumbuh subur. Sebanyak 75 orang atau lebih menggunakan toilet tunggal di pesawat sebelum itu dibersihkan dan tidak banyak orang yang mencuci tangan mereka dengan efektif," kata Gerba.
Penelitian Gerba sebelumnya menemukan bahwa di hampir seluruh kamar mandi pesawat yang diamati, mengandung E.coli.
2. Ruang ganti gym
Gerba mengatakan, MRSA, Staphylococcus, norovirus, dan jamur penyebab penyakit kulit dapat ditemukan di ruang ganti gym. Sebab, ruang ganti gym yang cenderung hangat dan lembab dikatakan Gerba menjadi tempat sempurna bagi bakteri berkembang biak. Untuk itu, ia menyarankan Anda selalu menggunakan alas kaki saat di ruang ganti untuk meminimalisir paparan kuman dan bakteri.
3. Taman bermain
Menurut Gerba, pastinya Anda jarang melihat taman bermain yang dibersihkan. Ditambah dengan adanya kotoran dan air kencing hewan, taman bisa menjadi tempat berkumpulnya kuman. Belum lagi ketika banyak pengunjung suatu taman, penularan penyakit seperti influenza atau pilek lebih mudah terjadi.
4. Pantai
Sampah, limbah, dan kotoran burung membuat pasir pantai menjadi tempat potensial bagi kuman dan bakteri berkumpul lalu berkembang biak. Gerba mengatakan, sebuah studi menemukan bahwa kondisi air laut di lingkungan seperti itu lebih kotor dari air yang ada di sekitarnya dan dapat memicu diare, infeksi, dan ruam kulit.
"Jangan lupa pula ancaman kutu pantai yang bisa menularkan penyakit seperti penyakit Lyme," ujar Gerba.
Baca juga: 4 Hal Penting untuk Cegah Penyakit Ketika Kerja Bakti
(rdn/up)











































