Demikian disampaikan oleh para peneliti dari Harvard, seperti dikutip dari Men's Health, Jumat (27/5/2016).
Dalam studi tersebut, ditemukan bahwa pria yang sering terbakar sinar matahari di bagian punggung, lebih mungkin untuk mengembangkan melanoma, jika dibandingkan dengan mereka yang tidak pernah terbakar sinar matahari di area tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut para peneliti, pria yang sering terbakar sinar matahari di area tungkai, lengan, wajah atau tangan, tetap memiliki peningkatan risiko melanoma. Namun risiko ini tidak signifikan, seperti risiko yang ditimbulkan jika paparan tersebut terjadi di area punggung. Mengapa bagian tersebut lebih rentan terhadap sinar matahari?
"Ini mungkin karena punggung Anda lebih jarang terpapar sinar matahari secara teratur alias sehari-hari, dibandingkan bagian wajah atau tangan. Oleh sebab itu, jika punggung kemudian tiba-tiba terkena paparan sinar matahari dalam jangka waktu panjang, misalnya saat Anda berlibur ke pantai, risiko kulit menjadi terbakar naik dan diikuti dengan risiko melanoma," tutur Shaowei Wu, PhD.
Untuk mengurangi risiko tersebut, Anda dianjurkan untuk tak lupa memakai sunblock di punggung. The American Academy of Dermatology merekomendasikan setidaknya gunakan sunblock SPF 30 atau lebih, setiap dua jam.
"Jika setelah beberapa kali berjemur Anda merasa mendadak muncul hal-hal yang mencurigakan seperti tahi lalat baru, atau perubahan yang ada pada tahi lalat sebelumnya seperti bintik-bintik, maka sebaiknya Anda segera cek ke dokter," ungkap Wu.
Baca juga: Studi Ini Kaitkan Jerawat dengan Meningkatnya Potensi Kanker (ajg/up)











































