"Kenapa cyber bullying lebih kejam daripada bullying biasa, karena korbannya diserang melalui emosi. Dampaknya sendiri bahkan bisa menghancurkan reputasi seseorang," ungkap Elizabeth Santosa, MPsi, psikolog pengajar dari Swiss German University saat ditemui dalam diskusi yang digelar CNN Indonesia di Gedung Aldevco, Jl Warung Buncit, Jakarta Selatan, Selasa (31/5/2016).
Baca juga: Anak Mudah Marah dan Menjadi Pendiam? Hati-hati Jadi Korban Cyberbullying
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau dulu bullying cuma berdampak di sekolah atau lingkungan saja, cyber bullying bisa dirasakan lebih besar bahkan satu negara atau dunia bisa tahu hanya dalam satu waktu. Ini yang menyebabkan cyber bullying sangat fatal," lanjut Lizzie.
Cyber bullying merupakan tindakan bullying yang dilakukan melalui dunia maya dengan cara seperti mengancam, mengintimidasi seseorang, atau menyebarkan berita perilaku buruk seseorang. Hal ini bisa terjadi pada siapa saja yang kontak dengan media sosial, tapi efek negatifnya dinilai bisa sangat buruk bila terjadi pada anak dan remaja.
Baca juga: Ini yang Harus Dilakukan Jika Anak Terlibat Cyberbullying
Anak yang tadinya periang dan komunikatif bisa saja tiba-tiba menjadi pendiam, menutup diri dan mengalami perubahan emosi yang drastis. Jika hal ini terjadi pada anak Anda sebaiknya cari tahu penyebabnya, bisa jadi ia telah menjadi korban cyber bullying.
"Jika lihat anak (yang tadinya) komunikatif tiba-tiba jadi pendiam, murung, menutup diri, maka orang tua harus 'buka pintu' dan ajak ngobrol," tutur pemerhati anak, Seto Mulyadi, beberapa waktu lalu.
Menurut pria yang akrab disapa Kak Seto ini, orang tua harus lebih aktif mencari tahu perubahan sikap anak yang terjadi secara mendadak. "Terlebih bila sang anak memang aktif juga di jejaring media sosial," imbuh pria yang akrab disapa Kak Seto ini. (vit/vit)











































