Anak Mudah Marah dan Menjadi Pendiam? Hati-hati Jadi Korban Cyberbullying

Jakarta -

Hidup memang bisa semakin mudah dengan bantuan teknologi. Orang bisa mendapatkan banyak informasi hanya melalui sebuah gadget dan jaringan internet. Sayangnya, kemajuan teknologi juga bisa berdampak negatif pada perkembangan psikologis anak, salah satunya karena banyaknya ancaman cyberbullying.

Cyberbullying merupakan tindakan bullying yang dilakukan melalui dunia maya. Perbuatannya antara lain mengancam, mengintimidasi seseorang dengan ancaman foto dalam keadaan tidak baik atau telanjang akan disebarkan, menyebarkan berita perilaku buruk seseorang, menyudutkan seseorang dalam keadaan psikologis sehingga tidak berdaya.

Bullying biasanya berdampak langsung secara fisik, tapi cyberbullying lebih banyak berdampak pada psikologis. Hal ini bisa terjadi pada siapa saja yang kontak dengan jejaring media sosial, tapi efek negatifnya bisa sangat buruk bila terjadi pada anak dan remaja.

Anak yang tadinya periang dan komunikatif bisa saja tiba-tiba menjadi pendiam, menutup diri dan mengalami perubahan emosi yang drastis. Jika hal ini terjadi pada anak Anda sebaiknya cari tahu penyebabnya, bisa jadi ia telah menjadi korban cyberbullying.

"Jika lihat anak (yang tadinya) komunikatif tiba-tiba jadi pendiam, murung, menutup diri, maka orang tua harus 'buka pintu' dan ajak ngobrol," tutur Seto Mulyadi, pemerhati anak dari Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) kepada detikHealth, seperti ditulis pada Rabu (29/1/2014).

Menurut pria yang akrab disapa Kak Seto ini, orang tua harus bisa aktif mencari tahu mengapa sikap anaknya berubah secara mendadak, terlebih bila sang anak memang aktif di jejaring media sosial.

Seperti dikutip dari buku 'Internet Sehat: Buku Pedoman Ber-internet yang Aman, Nyaman dan Bertanggung Jawab' yang disusun oleh tim Internet Sehat dari organisasi SAFENET, anak yang menjadi korban cyberbullying biasanya menunjukkan perubahan emosi secara drastis dan mendadak, seperti marah atau sedih yang berlebihan setelah menggunakan ponsel atau berinternet.

Anak korban cyberbullying juga akan menarik diri dari teman-teman atau kegiatan yang biasa mereka lakukan. Saat nilai sekolah turun atau anak jadi malas masuk sekolah, orang tua pun perlu curiga siapa tahu memang ia telah menjadi korban cyberbullying.

(mer/vit)