Menurut dokter spesialis urologi RSPAD Gatot Soebroto, dr Nugroho Budi Utomo, SpU, fimosis adalah kondisi penis di mana kulit preputium (kulit kulup penis) tidak dapat ditarik ke arah pangkal (belakang), yang mengakibatkan glans (kepala) penis dan lubang kencing tertutup kulit preputium.
Secara medis, fimosis dibagi dalam dua kondisi, yaitu fimosis fisiologis dan fimosis patologis. Fimosis fisiologis adalah fimosis yang terjadi akibat perlekatan kulit preputium dengan glans penis akibat adanya smegma. Apa itu smegma?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Smegma adalah kotoran berwarna keputihan yang merupakan produk dari kelenjar di bawah kulit preputium," tutur dr Nugroho kepada detikHealth baru-baru ini.
Sementara fimosis patologis adalah fimosis yang terjadi akibat terbentuknya cincin jaringan ikat pada kulit preputium, yang disebabkan infeksi berulang pada kulit preputium dan glans penis oleh karena kebersihan atau hygiene yang buruk.
dr Nugroho menuturkan, gejala yang mungkin timbul pada anak laki-laki yaitu anak tampak mengejan saat BAK, ujung penis menggelembung saat BAK, anak mengeluh nyeri atau bahkan menangis saat BAK. Infeksi saluran kemih pada anak laki-laki juga bisa menjadi salah satu gejala fimosis.
"Ada baiknya orang tua mengamati penis anak laki-lakinya saat BAK, ada tidak gejala-gejala seperti tersebut di atas. Ini penting, meskipun si anak mungkin belum mengeluh ada sesuatu," pesan dr Nugroho.
Baca juga: Balita Mulai Coba Menyentuh Alat Kelaminnya? Tak Perlu Panik, Itu Normal (ajg/vit)











































