Di Papua misalnya, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi drg Aloysius Giyai, MKes, mengatakan seseorang bisa berjalan kaki puluhan kilometer untuk mencapai warga di kampung-kampung pedalaman. Oleh karena itu para tenaga kesehatan yang ingin atau akan berpraktik di DTPK umumnya memang perlu memiliki semangat mental ekstra.
Satu puskesmas di distrik Ambatkuy sebagai contoh memiliki jarak 120 kilometer dari kabupaten kota terdekat dan dengan jalan yang hanya bisa melalui hutan rimba. detikHealth bersama tim Nusantara Sehat yang terdiri dari tenaga kesehatan muda mencoba melaluinya dan memang memakan waktu hingga tiga hari menggunakan mobil berpenggerak empat roda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Diyakini Datangkan Musibah, Masih Ada Ibu Hamil di Sini yang 'Diasingkan'
"Ya itu makanya kendala terbesar kita di sini kalau ketemu pasien yang harus dirujuk bingung pakai apa. Ongkosnya besar. Dulu pernah ada pasien patah tulang, dari bukit naik ojek yang sudah dipesankan terus lewat jalan potong nyampainya bisa satu hari," kata Kepala Puskesmas Ambatkuy Roy Purba ketika berbincang dengan detikHealth.
![]() |
Untuk puskesmas lain sekitarnya, transportasi yang juga umum dipakai bila memungkinkan adalah dengan pesawat perintis atau perahu via sungai. Tapi sekali lagi tergantung situasi karena sungai bisa saja sewaktu-waktu mengering dan hujan badai menerpa sehingga transportasi tak selalu tersedia setiap hari.
Dengan beberapa penyakit infeksi seperti malaria dan tuberkulosis masih endemis di beberapa tempat, kecepatan dalam penanganan tentu menjadi kunci penting menyelamatkan jiwa. Sejauh ini upaya yang bisa dilakukan tenaga kesehatan untuk menekan kejadian tak diharapkan adalah dengan sebisa mungkin mencegah insiden dengan langkah pencegahan.
"Akses jalan wah sangat-sangat menantang sekali jadi kita di sini harus naik bukit turun bukit, kiri kanannya ada jurang, kemungkinan longsor. Jadi kita harus benar-benar ekstra tenaganya belum lagi di sini sering hujan jadi jalanan suka berlumpur licin," ungkap dr Muhammad Haris dari Puskesmas Ambatkuy.
Baca juga: Demi Biaya Sekolah Adik, Eli Semangat Mengabdi di Belantara Papua
(fds/vit)












































