Riset: Anak dengan 'Gen Pikun' Punya Ingatan Lebih Buruk dari Teman-temannya

Riset: Anak dengan 'Gen Pikun' Punya Ingatan Lebih Buruk dari Teman-temannya

Rahma Lillahi Sativa - detikHealth
Jumat, 15 Jul 2016 14:03 WIB
Riset: Anak dengan Gen Pikun Punya Ingatan Lebih Buruk dari Teman-temannya
Foto: iStock
Jakarta - Alzheimer identik dengan penyakitnya orang tua karena tanda-tandanya lebih sering muncul di usia senja. Tetapi pada anak-anak tertentu, mereka sudah memperlihatkan gejala pikun sejak kecil lho.

Rupanya ini ada kaitannya dengan faktor genetik. Peneliti menemukan fakta ini setelah melakukan tes daya ingat dan scan otak terhadap 1.187 anak berusia 3-20 tahun.

Peneliti telah memastikan tak ada satupun anak yang mengalami gangguan otak atau kondisi sejenis sehingga mempengaruhi tumbuh kembangnya, seperti paparan obat terlarang saat masih dalam kandungan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ternyata pada anak-anak tertentu ditemukan sebuah varian gen yang disebut sebagai APOE4. Varian ini dikenal identik dengan risiko Alzheimer, dan dipastikan dapat diwariskan oleh orang tua, baik salah satu ataupun keduanya.

Menariknya, menurut peneliti, gejala Alzheimer pada anak-anak ini sudah terlihat sejak usia mereka masih tiga tahun.

Pertama, dipastikan dari hasil scan otaknya. Anak-anak yang mempunyai varian gen ini cenderung memiliki hippocampus atau pusat daya ingat yang besarnya 5 persen lebih kecil dari anak yang tidak memiliki varian gen ini. Hasil scan juga menunjukkan, anak yang diwarisi gen APOE4 dari kedua orang tuanya dan berusia di bawah 8 tahun mempunyai hippocampus yang kurang terstruktur.

Kedua, dilakukan tes kemampuan otak, dan anak-anak dengan varian gen ini memperlihatkan performa yang tidak lebih baik daripada anak tanpa varian gen.

Baca juga: Kantuk Berlebih Bisa Jadi Pertanda Sel-sel Otak Mengecil

Peneliti, Dr Linda Chang mengatakan, temuan ini serupa dengan yang terlihat pada lansia dengan varian gen yang membuatnya berisiko terkena Alzheimer. Selain lebih kecil, hippocampus-nya juga melemah lebih cepat.

"Tetapi mempelajari gen-gen ini membantu kami untuk mengetahui indikasi awal jika seorang anak berisiko demensia di masa depan," katanya seperti dikutip dari situs resmi University of Hawaii, Hawaii.edu, Jumat (15/7/2016).

Chang juga berharap temuan ini akan membantu mereka mengembangkan metode pencegahan bagi Alzheimer atau setidaknya menunda kemunculan penyakit ini.

Di sisi lain, pakar ilmu saraf itu juga memastikan dari 1.000-an anak yang ambil bagian dalam studi ini, hanya 30 anak saja yang mewarisi gen APOE4 dari kedua orang tuanya, sehingga orang tua tak perlu khawatir dengan risiko kepikunan pada anak-anak mereka sebab kemungkinan seperti ini kecil terjadi.

Baca juga: Buta Arah Mungkin Bisa Jadi Petunjuk Pikun (lll/vit)

Berita Terkait