Pola Hidup Tidak Sehat Rentan Tingkatkan Kasus Diabetes di Indonesia

Pola Hidup Tidak Sehat Rentan Tingkatkan Kasus Diabetes di Indonesia

Martha Heriniazwi Dianthi - detikHealth
Minggu, 31 Jul 2016 09:05 WIB
Pola Hidup Tidak Sehat Rentan Tingkatkan Kasus Diabetes di Indonesia
Foto: Thinkstock
Jakarta - Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh International Diabetes Federation (IDF) tahun 2015, Indonesia berada pada peringkat ke 7 negara dengan tingkat diabetes tertinggi di dunia, di mana jumlahnya mencapai sekitar 10 juta orang. Angka ini diperkirakan akan terus meningkat hingga tahun 2040 menjadi 16,2 juta orang. Lalu, apa penyebab tingginya angka tersebut?

"Mungkin dari pola hidup masyarakat yang menyebabkan tingginya kasus diabetes di Indonesia," kata Dr dr Em Yunir, SpPD, K-EMD, FINASIM dari RS Cipto Mangunkusumo, di sela-sela acara Partnership in Diabetes Control di Indonesia (PDCI) di Hotel Icon, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/7/2016).

Baca juga: Diabetes Mellitus, Salah Satu Penyebab Katarak di Indonesia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain perubahan pola hidup yang jadi kurang sehat, menurut dr Yunir, orang Asia khususnya Indonesia juga lebih rentan mengalami diabetes. Apa sebabnya?

"Kita belum tahu faktor genetikanya. Mungkin kondisi ini karena masyarakat Indonesia memiliki tubuh lebih sedikit rentan. Akibatnya saat mengalami perubahan gaya hidup lebih mudah mengalami diabetes," lanjut dr Yunir yang juga aktif di PERSADIA (Persatuan Diabetes Indonesia).

Maka dari itu, perlu kontrol gaya hidup yang baik agar tingkat kasus diabetes menurun. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan pelatihan kepada tenaga medis, khususnya dokter umum dan dokter penyakit dalam.

Baca juga: Kurangi Kandungan Gula pada Produk Pangan Diharap Bisa Bantu Cegah Obesitas

"Kurikulum yang diberikan pada program Pengendalian Diabetes di Indonesia (PDCI) telah komprehensif, di mana aspek yang dibahas meliput pendeteksian faktor risiko, diagnosis, tata laksana yang tepat, hingga pengelolahan diabetes " imbuh dr Yunir. (vit/vit)

Berita Terkait