Oktober: Program Pengenalan Vaksinasi HPV untuk Anak SD

Kaleidoskop 2016

Oktober: Program Pengenalan Vaksinasi HPV untuk Anak SD

Rahma Lillahi Sativa - detikHealth
Jumat, 06 Jan 2017 15:03 WIB
Oktober: Program Pengenalan Vaksinasi HPV untuk Anak SD
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - Kanker serviks merupakan jenis kanker yang pengidapnya terbanyak kedua di Indonesia setelah kanker payudara. Data Globocan 2012 bahkan menunjukkan, tingkat insidensi mortalitasnya mencapai 9.498 orang, atau tertinggi di Asia Tenggara.

Kondisi ini mendorong diadakannya proyek percobaan pemberian vaksin HPV untuk anak SD mulai Oktober 2016. Tujuannya adalah untuk melihat kesiapan dan penerimaan masyarakat. Bila target ini terpenuhi, diharapkan vaksin tersebut bisa masuk ke program imunisasi nasional.

"Jakarta jadi pilot project untuk kegiatan ini. Vaksin akan diberikan pada murid perempuan SD, madrasah atau sederajat kelas 5 untuk suntikan pertama dan kelas 6 untuk suntik kedua. Jumlah sasarannya sebanyak 75 ribu murid," kata Kepala Dinkes DKI Jakarta dr R. Koesmedi Priharto, SpOT, Mkes.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun karena keterbatasan sumber daya, prioritas vaksin masih untuk anak perempuan saja, meski rekomendasi menyebut vaksin bisa juga diberikan untuk anak laki-laki.

"Pada usia tersebut tubuh anak-anak masih rentan dan masih dalam masa tumbuh kembang, sehingga mudah terkena infeksi," ujar Prof Dr dr Samsuridjal Djauzi, SpPD dari RS Cipto Mangunkusumo.
Oktober: Program Pengenalan Vaksinasi HPV untuk Anak SDFoto: Rachman Haryanto

Vaksin yang digunakan berupa vaksin HPV quadrivalent, yang tidak mengandung virus dan tidak terbuat dari HPV. Bahan aktif vaksin HPV adalah protein yang mirip dengan yang ditemukan dalam HPV. Protein rekayasa genetika ini kemudian diawetkan dan dicampur ke dalam solusi berbasis air steril.

Hanya saja vaksin HPV untuk program percobaan ini masih akan diimpor, namun bila nanti program berlanjut, rencananya perusahaan farmasi lokal Bio Farma akan ditunjuk untuk memproduksinya.

Baca juga: Sudah Sembuh, Kutil Kelamin Akibat HPV Masih Bisa Kambuh Kembali

Idealnya, vaksin memang diberikan pada anak laki-laki dan perempuan yang belum aktif secara seksual mulai umur sembilan tahun agar efek perlindungan bisa maksimal. Dengan begitu dapat meningkatkan kekebalan tubuh terhadap virus HPV.

Namun demikian tidak ada salahnya juga bila orang dewasa ingin mendapat vaksin ini. Bahkan pada perempuan dewasa disarankan memperoleh vaksin ini sampai usia 55 tahun.

Untuk anak-anak cukup diberikan vaksin dua kali saja, dengan selisih waktu enam bulan karena imunitasnya masih bagus. Sementara itu pada orang dewasa vaksin diberikan tiga kali dalam rentang waktu dua bulan untuk memperoleh efek perlindungan yang sama.

Baca juga: Bisa Cegah Beberapa Jenis Kanker, Jangan Ragu Berikan Vaksin HPV pada Anak

Perlu diketahui bahwa dari 130 jenis Human Papilloma Virus (HPV), beberapa di antaranya dapat menyebabkan penyakit yang mematikan bagi manusia. Semisal kanker serviks pada wanita, kutil kelamin, kanker anus, kanker vulva, kanker penis, dan kanker mulut serta tenggorokan yang di antaranya juga bisa dialami pria.

Pada sebagian besar orang yang terinfeksi HPV, namun memiliki kekebalan tubuh yang cukup baik, tubuh akan mampu membersihkan virus tersebut.

Namun bagi sebagian orang yang tidak memiliki kekebalan tubuh baik, virus ini mampu bertahan di dalam tubuh dan memengaruhi sel. Pada akhirnya, perubahan sel ini kemudian berkembang menjadi kutil kelamin atau penyakit terkait HPV lainnya.
Oktober: Program Pengenalan Vaksinasi HPV untuk Anak SDFoto: Infografis: Mindra Purnomo
(lll/vit)

Berita Terkait