Waspadai TB Jika Batuk Tak Sembuh dalam 2 Pekan dan Bobot Turun

Waspadai TB Jika Batuk Tak Sembuh dalam 2 Pekan dan Bobot Turun

Bayu Ardi Isnanto - detikHealth
Sabtu, 25 Mar 2017 08:59 WIB
Waspadai TB Jika Batuk Tak Sembuh dalam 2 Pekan dan Bobot Turun
Foto: Thinkstock
Solo - Program ketuk pintu Dinas Kesehatan Kota (DKK) Surakarta menghasilkan temuan 10 pasien tuberkulosis (TB). Warga positif TB tersebut harus menjalani pengobatan intensif selama enam bulan.

Seluruh biaya pengobatan ditanggung oleh pemerintah. Namun DKK meminta agar pasien tuberkulosis mengikuti program pengobatan hingga tuntas.

"Kuncinya adalah TOSS, Temukan Obati Sampai Tuntas. Jika tidak sampai tuntas, kuman akan lebih kebal, sehingga penyembuhannya lebih sulit," kata Kepala DKK Surakarta, Siti Wahyuningsih, di Balai Kota Surakarta, Jumat (24/3/2017).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melalui program ketuk pintu, sejak awal Maret 2017, DKK bersama relawan telah menemui 240 warga yang diduga terkena TB. Namun baru 100 orang yang telah diperiksa, di mana 10 di antaranya positif TB.

Menurutnya, satu orang pasien TB dapat menularkan penyakitnya kepada 15 orang lain. "Kasus TB ibarat fenomena gunung es. Saya yakin masih banyak yang belum diketahui," ujarnya.

Baca juga: Ingat! Pisahkan Makanan dan Pakaian Justru Bikin Pasien TB Terusir

Kepala Balai Besar Kesehatan Patu Masyarakat (BBKPM) Solo, Riskiyana S. Putra, mengimbau masyarakat untuk memeriksakan dirinya ketika mengalami batuk yang tak kunjung sembuh. Sebab pengobatan akan lebih mudah dilakukan jika TB diketahui sejak dini.

Gejala TB, menurutnya ialah batuk yang tidak mereda hingga dua pekan. Berat badan yang bersangkutan juga semakin berkurang. Selain itu, pasien sering berkeringat dingin meskipun pada malam hari.

"Kebanyakan pasien TB datang terlambat memeriksakan kondisinya. Tiba-tiba datang sudah dalam kondisi batuk berdarah," katanya.

Untuk mengobati seorang pasien TB, biaya yang dikeluarkan mencapai Rp 100 juta. "Semua biaya pengobatan ditanggung negara," pungkas Riskiyana.

Baca juga: Susahnya Mengeluarkan Dahak untuk Periksa TB

Video tentang mitos menyesatkan seputar TB bisa disimak di sini:
(vit/vit)

Berita Terkait