"Untuk berobat jalan, TB pada anak ada di urutan kedua setelah infeksi paru," kata dr Desrinawati, SpA ditemui di RSPI Dr Sulianti Saroso, Selasa (11/4/2017).
Pada anak, infeksi TB tidak hanya ditemukan pada paru-paru. Beberapa kasus TB tulang juga ditangani di RSPI Dr Sulianti Saroso. Kontak dengan pasien TB dewasa disebut-sebut sebagai tantangan utama dalam penanganan TB anak.
"Biasanya tertular dari kontak dengan pasien dewasa. Anak-anak yang belum bisa mengeluarkan dahak biasanya tidak menularkan," jelas dr Desri.
Baca juga: Anak-anak Rentan Tertular TB dari Lingkungan Orang Dewasa
Faktor gizi turut berpengaruh pada kondisi anak setelah tertular. Ketika gizinya baik, makan infeksi TB tidak selalu menyebabkan batuk-batuk pada anak. Namun pada kondisi gizi yang tidak baik, infeksi kuman TB bisa menjadi aktif dan menyebabkan batuk-batuk.
Terkait jumlah kasus TB pada anak, dr Desri hanya memberikan kisaran angka secara global. "Di seluruh dunia kira-kira 70 ribu per tahun, anak meninggal karena TB," kata dr Desri.
Baca juga: Pengobatan TB Paling Sering Putus di Bulan Ke-2 (up/vit)