"Nerve agent mungkin adalah hal paling berbahaya yang pernah dibuat oleh manusia, setelah bom atom," kata Dr David Caldicott, dosen senior klinis di Faculty of Medicine Australian National University, dikutip dari BBC.
Dirangkum oleh detikHealth, berikut fakta seputar nerve agent:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Asal-usul nerve agents
|
Foto: Thinkstock
|
Racun ini dibuat oleh ilmuwan yang sedang mencoba membuat pestisida yang cost-effective pada tahun 1930, namun malah jadi zat kimia beracun yang jatuh ke tangan militer Jerman.
Setelah itu negara-negara lain seperti Russia, Amerika Serikat, dan Inggris juga mulai bereksperimen pada agen kimia tersebut setelah Perang Dunia ke-2 dan ilmuwan Inggrislah yang mengembangkan VX nerve agent di fasilitas penelitian Porton Down di awal tahun 1950.
Jenis-jenis nerve agent
|
Foto: Thinkstock
|
Tabun, satin, dan soman berbentuk cairan yang bening, tidak berwarna dan tidak berasa. Sedangkan VX berbentuk cairan berwarna kekuningan, adalah yang paling mematikan, satu tetes di kulit bisa langsung membunuh seseorang dalam hitungan menit.
VX merupakan jenis nerve agent yang digunakan untuk membunuh Kim Jong-nam, saudara tiri Kim Jong-un dan juga yang melumpuhkan eks mata-mata Rusia Sergei Skripal (66) bersama anak perempuannya, Yulia, (33) pada 4 Maret lalu.
Cara nerve agent bekerja
|
Foto: ilustrasi saraf otak
|
Racun ini karena saking mematikannya diperlukan suatu wadah yang tertutup ketat dan perantaranya harus memakai pakaian pelindung. Dr Andrea Sella, profesor kimia inorganic dari University College London, mengatakan hal ini karena kandungan racunnya bisa 'berbahaya' bagi si perantara.
Ia juga berharap dalam kasus Skripal, wadah racun ini dapat segera ditemukan. "Dengan adanya informasi ini kita dapat menelusuri asal-usul substansinya, seperti yang telah dilakukan pada kasus serangan Khan Sheikhoun di Suriah," lanjutnya.
Akibatnya pada tubuh
|
Foto: Ilustrasi/thinkstock
|
Hanya dua jenis nerve agent yang baru dikenal oleh para peneliti, yaitu XV dan sarin. Sehingga gejala dan cara bekerja racun ini hanya didasarkan dari gejala yang terlihat pada kedua jenis racun tersebut.
Nerve agent memblokir pesan dari saraf kepada otot yang menyebabkan beberapa fungsi tubuh gagal. Racun ini beraksi dalam hitungan detik atau menit jika terhirup dan agak sedikit lebih lambat jika ada kontaminasi pada kulit.
Gejalanya meliputi mata putih karena pupil mengerut, kejang, mengeluarkan air liur dan dalam kasus yang lebih buruk - koma, gagal napas dan kematian. Korban akan terlihat seperti lalat yang disemprot obat anti serangga: jatuh ke bawah, berbaring telentang, lalu kaki berkedut karena saraf yang tertahan.
Penanganan dan pengobatan
|
Foto: ABC news
|
Penawar racun ini biasanya terdapat di pelayanan gawat darurat. Semakin cepat penanganan ini diberikan semakin besar kesempatan untuk pulih. Termasuk juga mengetahui substansi dasar dari racun ini membantu penangangan yang ditargetkan (targeted treatment).
Diungkapkan oleh Alastair Hay, profesor ahli toksikologi lingkungan, bahwa orang-orang yang terkena racun tersebut dapat ditangani menggunakan atropine, yang merupakan obat yang khusus untuk menangani keracunan dengan tipe seperti ini.
"Banyak orang terlihat bisa sembuh tanpa masalah jangka panjang tapi kita tak tahu hingga kita mengetahui keparahan gejala mereka," tandas Prof Hay.











































