Dalam konferensi pers yang diadakan di Gedung Utama Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD), Senen, Jakarta Pusat, Rabu (4/4/2018), dr Terawan mengatakan bahwa metode DSA sudah teruji secara ilmiah.
"Jadi kalau itu diuji secara ilmiah sudah dilakukan melalui disertasi, dan disertasi sebuah universitas yang cukup terpandang menurut saya adalah hal yang harus dihargai," ujarnya, Rabu (4/4/2018).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari aspek akademik. Temuan dr Terawan yang ambil S3 di Unhas tidak ada kekeliruan dalam metoda menurut promotornya, Prof Irawan Yusuf, Professor Fakultas Kedokteran Unhas," katanya.
dr Terawan yang juga masih menjabat sebagai Kepala RSPAD itu menegaskan bahwa penelitian DSA tersebut dibuat oleh 6 orang yang salah satunya termasuk dirinya. Serta penelitian tersebutlah yang menjadikan keenam peneliti bergelar doktor.
"DSA sudah saya disertasikan di Universitas Hasanuddin bersama 5 orang yang lain. Berarti 6 orang bersama menjadi pohon penelitian riset yang cukup baik sehingga menghasilkan 12 jurnal internasional," jelasnya.
Tidak menampik adanya risiko kegagalan, maka dari itu dr Terawan mengatakan penelitian tersebut dibuat dengan cermat, detail, dan persiapan yang baik.
"Dan jangan lupa harus didukung doa," tandasnya.
(wdw/up)











































