Demikian yang terungkap dalam sebuah penelitian terbaru di jurnal Sleep. Peningkatan risiko tersebut dialami anak-anak yang gagal memenuhi kebutuhan tidur sebanyak 8 jam sehari.
Para ilmuwan dari Warwick University yang melakukan penelitian itu menyebut, ada keterkaitan yang konsisten antara kurang tidur dengan obesitas. Penelitian yang merupakan review terhadap 42 penelitian sebelumnya ini melibatkan lebih dari 75 ribu partisipan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Temuan ini mengindikasikan bahwa tidur mungkin menjadi faktor risiko penting berat badan di masa mendatang, yang potensial untuk diubah," kata dr Michelle Miller yang memimpin penelitian itu, dikutip dari Dailymail.
Pastinya, nggak cuma soal tidur ya. Selain faktor metabolisme, gemuk terjadi terutama karena asupan kalori yang tidak seimbang dengan aktivitas fisik. Jadi yang terpenting, batasi karbohidrat dan perbanyak olahraga.











































