Racun Kalajengking Vs Bisa Kalajengking, Apa Sih Bedanya?

Racun Kalajengking Vs Bisa Kalajengking, Apa Sih Bedanya?

Annisya Heriyanti - detikHealth
Jumat, 04 Mei 2018 14:36 WIB
Racun Kalajengking Vs Bisa Kalajengking, Apa Sih Bedanya?
Bisa atau venom banyak mengandung protein dengan fungsi spesifik dan bisa dimanfaatkan untuk obat (Foto: thinkstock)
Jakarta - Racun kalajengking sedang jadi perbincangan hangat karena harganya yang kabarnya selangit. Jadi sebenarnya, kalajengking itu hewan berbisa atau hewan beracun?

Sepintas mungkin tidak ada bedanya. Tetapi tidak demikian bagi seorang peneliti biokimia dari Lembaga Ilmu Penelitian Indonesia (LIPI), Syahfitri Anita. Bisa dan racun, baginya adalah dua hal yang berbeda.

"Kita pisahkan. Bisa itu venom, racun itu toksin," kata Syahfitri dalam perbincangan dengan detikHealth di Cibinong, Jawa Barat, Jumat (4/5/2018).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Venom atau bisa itu (adalah) kumpulan dari berbagai racun yang memiliki fungsi dan target yang berbeda dan sangat spesifik," jelasnya.



Syahfitri Anita, pakar biokimia dan peneliti venom dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)Syahfitri Anita, pakar biokimia dan peneliti venom dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) (Foto: Annisya Heriyanti/detikHealth)


Komposisi venom, menurut Syahfitri didominasi oleh sekumpulan berbagai macam protein. Dalam ilmu pengetahuan, protein-protein dengan fungsi yang spesifik itu tadi bisa diisolasi dan dimanfaatkan atau diaplikasikan untuk pengobatan.

"Misalnya ada yang bisa mempengaruhi sel kanker, mempengaruhi pertumbuhan sel atau menyebabkan kematian sel," kata Syahfitri mencontohkan.

Racun maupun bisa dalam penelitian medis bukan cuma berasal dari kalajengking. Beberapa hewan berbisa yang diteliti venomnya untuk pengobatan antara lain ular, lipan, lebah dan bahkan semut.

(up/up)
Berburu Racun Kalajengking
14 Konten
Racun kalajengking disebut-sebut sebagai cairan paling mahal di dunia. Para ilmuwan menggunakannya dalam riset pengembangan berbagai obat, mulai dari kanker hingga antimikroba.

Berita Terkait