Mungkinkah Kalajengking Punah karena Racunnya Diburu?

Mungkinkah Kalajengking Punah karena Racunnya Diburu?

Annisya Heriyanti - detikHealth
Jumat, 04 Mei 2018 16:52 WIB
Mungkinkah Kalajengking Punah karena Racunnya Diburu?
Racun kalajengking diburu karena sangat mahal. Bisa punah nggak ya kalau diburu? (Foto: Tim Infografis/Fuad Hasim)
Jakarta - Satu ekor kalajengking hanya menghasilkan 1-2 tetes bisa atau venom, yang di dalamnya terkandung berbagai macam racun. Butuh berapa ekor kalajengking agar terkumpul satu liter racun seharga Rp 145 miliar?

"Wow! Bisa sampai ribuan puluhan ribu kalajengking kalau mau dihitung," jawab Syahfitri Anita, ilmuwan biokimia dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang meneliti venom binatang, dalam perbincangan dengan detikHealth, Jumat (4/5/2018).

Menurut Syahfitri, tak mudah membuat kalkulasi untuk memerah bisa maupun racun kalajengking hingga terkumpul sebanyak satu liter. Salah satunya karena tiap kalajengking menghasilkan bisa dalam jumlah berbeda.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



"Ada banyak faktor yang berpengaruh. Ukuran kalajengking berbeda-beda, dan teknik milking (memerah) juga berpengaruh," jelas Syahfitri.

Dalam praktiknya, venom atau bisa kalajengking untuk penelitian lebih sering didapat dari hewan liar di alam dibandingkan dari hasil budidaya. Justru karena bukan dari hasil budidaya, maka harganya bisa sangat mahal. Namun demikian, ada regulasi yang mengatur hal itu agar kalajengking tidak akan punah karena diburu racunnya.

"Ada beberapa studi juga yang menyarankan untuk mengambil kalajengking dari alam, me-milking-nya dan setelah beberapa lama dilepaskan kembali ke alam," jelasnya.





(up/up)
Berburu Racun Kalajengking
14 Konten
Racun kalajengking disebut-sebut sebagai cairan paling mahal di dunia. Para ilmuwan menggunakannya dalam riset pengembangan berbagai obat, mulai dari kanker hingga antimikroba.

Berita Terkait