Bagi yang memilih tidak masuk kerja, tubuh seolah-olah dibikin sakit. Bahkan, dalam mendukung aksinya tersebut, ada juga yang mau repot-repot datang ke dokter untuk meminta surat sakit.
Nah, dari sisi medis, kira-kira adakah indikator yang bisa membedakan mana yang sakit sungguhan dan mana yang sakit bohongan?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bisa dilihat dari gesture, cara berjalan, cara memegang area yang dirasakan sakit, raut muka, dan sebagainya," ujar dr Kevin.
Menurut dr Kevin, dari pemeriksaan fisik serta penunjang lainnya sebenarnya bisa menjadi indikator untuk membedakan orang tersebut betulan sakit atau tidak. Sehingga sang dokter tidak gampang dikelabui oleh pasien yang pura-pura sakit lantaran ingin tidak masuk kerja.
"Pemeriksaan fisik dan penunjang yang kita lakukan yang nantinya benar-benar menjadi indikator mutlak antara yang benar-benar sakit dan yang tidak sakit," pungkas dr Kevin.











































