Jakarta -
Tak cuma hipertensi yang jadi primadona penyebab penyakit jantung, namun hal-hal yang tak biasa di sekitar kita juga bisa jadi pemicunya. Misal seperti waktu kerja yang terlampau lama, penyakit gusi, atau bahkan jika kita marah-marah melulu.
Agar tetap aman dari masalah jantung di Ramadan 2018 ini, kenali hal-hal yang tak biasa yang bisa menyebabkan serangkaian penyakit jantung, seperti berikut:
Marah-marah melulu
Foto: Thinkstock
|
Kalau kamu sering marah, kemungkinan kamu bisa terkena serangan jantung adalah lima kali lebih besar. Dalam dua jam setelah kamu marah-marah, kemungkinan terkena stroke atau jantung berdebar-debar meningkat.Kamu memang tak bisa mengontrol atau menghindari apa yang membuatmu marah, jadi lebih baik carilah cara untuk menangani emosimu saat itu. Jika memang sering kamu alami, mungkin kamu dapat mempertimbangkan untuk ikuti kelas manajemen emosi atau terapi untuk menurunkan risiko jangka panjang terkena penyakit jantung.
Ditambah lagi, sudah masuk bulan puasa, mari jaga emosi kita yuk, Healthy Friends!
Waktu bekerja terlampau lama
Foto: admn
|
Orang yang bekerja sekitar 55 jam per minggu lebih berisiko tinggi idap sakit jantung ketimbang yang bekerja hanya 35-40 jam per minggu. Itu bisa jadi karena: stres berlebih, sikap sedenter (terus-terusan duduk), mungkin karena meminum alkohol, misalnya.
Demi tidak berisiko jantung bermasalah ke depannya, cobalah atasi masalah-masalah tersebut dan cek kesehatan secara berkala. Apalagi jika kamu cenderung lembut, maka sangatlah penting untukmu lebih memperhatikan kesehatan tubuh.
Flu
Foto: Thinkstock
|
Sebuah studi tahun 2018 mengungkapkan bahwa orang-orang sering masuk rumah sakit karena serangan jantung enam kali lebih sering dalam seminggu setelah mereka terdiagnosis flu.Walau dokter belum bisa memastikan penyebabnya, bisa jadi karena saat kamu sedang melawan infeksi, darah menjadi mudah lengket dan bergumpal. Dan juga bisa disebabkan oleh peradangan yang terjadi saat flu.
Masa kanak-kanak yang buruk
Foto: Thinkstock
|
Hal-hal semacam kekerasan, bullying, dan penyiksaan saat masa kanak-kanak, termasuk juga menyaksikan kekerasan yang dilakukan pada orang lain, terkait dengan tekanan darah tinggi, obesitas dan diabetes tipe 2 pada dewasa.Dan masalah-masalah kesehatan tersebut berisiko besar terkena penyakit jantung. Stres yang berlanjut pada usia muda dapat berdampak pada cara kerja tubuh kita, dan juga menjadikan kita menggunakan cara-cara yang tidak sehat untuk menangkal rasa tidak aman saat bertumbuh besar.
Penyakit gusi
Foto: Thinkstock
|
Bakteri dari mulut, termasuk penyakit periodontal, dapat masuk ke dalam darahmu dan menyebabkan peradangan di lapisan arteri, yang juga menyebabkan tumpukan lemak di dalamnya (atherosclerosis).
Penelitian menunjukkan bahwa mengatasi penyakit gusi dapat menurunkan penyebab radang yang disebut C-reactive protein di dalam darah. Biasanya dokter menggunakan pengukuran tersebut bersamaan dengan level kolesterol, untuk memprediksi apakah adanya masalah jantung seperti serangan jantung.
Kalau kamu sering marah, kemungkinan kamu bisa terkena serangan jantung adalah lima kali lebih besar. Dalam dua jam setelah kamu marah-marah, kemungkinan terkena stroke atau jantung berdebar-debar meningkat.
Kamu memang tak bisa mengontrol atau menghindari apa yang membuatmu marah, jadi lebih baik carilah cara untuk menangani emosimu saat itu. Jika memang sering kamu alami, mungkin kamu dapat mempertimbangkan untuk ikuti kelas manajemen emosi atau terapi untuk menurunkan risiko jangka panjang terkena penyakit jantung.
Ditambah lagi, sudah masuk bulan puasa, mari jaga emosi kita yuk, Healthy Friends!
Orang yang bekerja sekitar 55 jam per minggu lebih berisiko tinggi idap sakit jantung ketimbang yang bekerja hanya 35-40 jam per minggu. Itu bisa jadi karena: stres berlebih, sikap sedenter (terus-terusan duduk), mungkin karena meminum alkohol, misalnya.
Demi tidak berisiko jantung bermasalah ke depannya, cobalah atasi masalah-masalah tersebut dan cek kesehatan secara berkala. Apalagi jika kamu cenderung lembut, maka sangatlah penting untukmu lebih memperhatikan kesehatan tubuh.
Sebuah studi tahun 2018 mengungkapkan bahwa orang-orang sering masuk rumah sakit karena serangan jantung enam kali lebih sering dalam seminggu setelah mereka terdiagnosis flu.
Walau dokter belum bisa memastikan penyebabnya, bisa jadi karena saat kamu sedang melawan infeksi, darah menjadi mudah lengket dan bergumpal. Dan juga bisa disebabkan oleh peradangan yang terjadi saat flu.
Hal-hal semacam kekerasan, bullying, dan penyiksaan saat masa kanak-kanak, termasuk juga menyaksikan kekerasan yang dilakukan pada orang lain, terkait dengan tekanan darah tinggi, obesitas dan diabetes tipe 2 pada dewasa.
Dan masalah-masalah kesehatan tersebut berisiko besar terkena penyakit jantung. Stres yang berlanjut pada usia muda dapat berdampak pada cara kerja tubuh kita, dan juga menjadikan kita menggunakan cara-cara yang tidak sehat untuk menangkal rasa tidak aman saat bertumbuh besar.
Bakteri dari mulut, termasuk penyakit periodontal, dapat masuk ke dalam darahmu dan menyebabkan peradangan di lapisan arteri, yang juga menyebabkan tumpukan lemak di dalamnya (atherosclerosis).
Penelitian menunjukkan bahwa mengatasi penyakit gusi dapat menurunkan penyebab radang yang disebut C-reactive protein di dalam darah. Biasanya dokter menggunakan pengukuran tersebut bersamaan dengan level kolesterol, untuk memprediksi apakah adanya masalah jantung seperti serangan jantung.
(frp/up)