Dilaporkan oleh SWNS bahwa sang bayi hanya mampu bertahan hidup selama 15 menit karena mengalami masalah pernapasan. Orang tua yang identitasnya dirahasiakan mengaku sudah tahu bahwa anaknya akan memiliki semacam kecacatan tapi tidak menyangka sindrom putri duyung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
dr Sanjay memperkirakan hanya ada sekitar 300 kasus sindrom putri duyung yang pernah didokumentasikan. Karena begitu langka orang tua bayi setuju mendonasikan jenazah anaknya demi penelitian.
Penyebab pasti sindrom putri duyung sendiri menurut National Organization of Rare Diseases (NORD) belum diketahui. Seringnya anak akan meninggal karena mengalami masalah komplikasi kesehatan.
"Bayi dengan sindrom putri duyung sulit bisa hidup lebih dari 24 hingga 48 jam," kata dr Sanjay.
"Kami sekarang dalam proses mengawetkan tubuh bayi. Orang tua telah setuju untuk mendonasikan jenazah anak mereka demi penelitian para mahasiswa kedokteran," pungkasnya.
Tonton juga video mengenai 'Kisah Menyentuh Remaja yang Di-bully karena Penyakit Langka':
(fds/up)











































