Jakarta -
Karius mengalami gegar otak saat laga final di Liga Champions. Hal ini disebut-sebut mempengaruhi kemampuannya dalam membaca situasi di lapangan dan mengakibatkan Liverpool FC harus tunduk oleh Real Madrid dengan skor 0-3.
Gejala yang muncul ketika gegar otak tidak melulu muncul saat itu juga, bahkan bisa muncul beberapa jam usai kejadian. Seperti apa sih indikasi-indikasi saat seseorang mengalami gegar otak? Dirangkum detikHealth dari berbagai sumber, berikut ini ciri-cirinya.
Pusing
Foto: iStock
|
Saat mengalami gegar otak, gejala yang paling sering muncul adalah pusing atau rasa tertekan yang ada di kepala. Rasa pusing ini terkadang juga diikuti dengan 'brain fog' sehingga sulit untuk berkonsentrasi atau berpikir.Beberapa juga mengalami kesulitan saat diajak bicara, atau bahkan mengalami keterlambatan merespon pertanyaan yang dilontarkan oleh lawan bicara, seperti ditulis Mayo Clinic.
Tidak selalu pingsan
Foto: Thinkstock
|
Beberapa orang mengalami pingsan saat mengalami gegar otak sesaat setelah cedera terjadi, namun itu tidak berlaku bagi sebagian lainnya. Ini tergantung dari seberapa besar benturan yang dialami dan kerusakannya.Gegar otak dikatakan ringan bila gejala yang muncul dalam 2 jam pertama hanya berupa mengantuk. Dikatakan gegar otak sedang bila masih sadar tetapi merasa pusing, sedangkan gegar otak berat bisa menyebabkan korban mengalami kondisi koma.
"Pingsan, sadar, lalu pingsan lagi. Kalau sudah seperti ini akan sangat berbahaya," kata dr Rimawati Tedjasukmana, SpS, RPSGT, dokter spesialis saraf dari RS Medistra.
Bisa saja lupa ingatan
Foto: ilustrasi/thinkstock
|
Selain kehilangan kesadaran, sebagian besar pasien gegar otak akan mengalami lupa ingatan."Tapi kalau sudah berat, ya bisa sampai hilang ingatan," ujar Prof dr Teguh Ranakusuma, SpS(K), dari Departemen Neurologi Fakutas Kedokteran Universitas Indonesia, beberapa waktu lalu.
Ciri lainnya
Foto: Thinkstock
|
Rasa mual dan muntah merupakan gejala lainnya yang datang saat mengalami gegar otak. Sebagian pasien juga melaporkan adanya bunyi dengungan di telinga, sensitivitas pada cahaya atau bising, gangguan tidur, bahkan masalah psikologis.Masalah psikologi antara lain perubahan mood, kesulitan dalam menyelesaikan masalah, bahkan depresi. Ketika kamu menemukan ciri-ciri yang sudah disebutkan di atas, tak ada salahnya untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk penanganan lebih baik.
Saat mengalami gegar otak, gejala yang paling sering muncul adalah pusing atau rasa tertekan yang ada di kepala. Rasa pusing ini terkadang juga diikuti dengan 'brain fog' sehingga sulit untuk berkonsentrasi atau berpikir.
Beberapa juga mengalami kesulitan saat diajak bicara, atau bahkan mengalami keterlambatan merespon pertanyaan yang dilontarkan oleh lawan bicara, seperti ditulis Mayo Clinic.
Beberapa orang mengalami pingsan saat mengalami gegar otak sesaat setelah cedera terjadi, namun itu tidak berlaku bagi sebagian lainnya. Ini tergantung dari seberapa besar benturan yang dialami dan kerusakannya.
Gegar otak dikatakan ringan bila gejala yang muncul dalam 2 jam pertama hanya berupa mengantuk. Dikatakan gegar otak sedang bila masih sadar tetapi merasa pusing, sedangkan gegar otak berat bisa menyebabkan korban mengalami kondisi koma.
"Pingsan, sadar, lalu pingsan lagi. Kalau sudah seperti ini akan sangat berbahaya," kata dr Rimawati Tedjasukmana, SpS, RPSGT, dokter spesialis saraf dari RS Medistra.
Selain kehilangan kesadaran, sebagian besar pasien gegar otak akan mengalami lupa ingatan.
"Tapi kalau sudah berat, ya bisa sampai hilang ingatan," ujar Prof dr Teguh Ranakusuma, SpS(K), dari Departemen Neurologi Fakutas Kedokteran Universitas Indonesia, beberapa waktu lalu.
Rasa mual dan muntah merupakan gejala lainnya yang datang saat mengalami gegar otak. Sebagian pasien juga melaporkan adanya bunyi dengungan di telinga, sensitivitas pada cahaya atau bising, gangguan tidur, bahkan masalah psikologis.
Masalah psikologi antara lain perubahan mood, kesulitan dalam menyelesaikan masalah, bahkan depresi. Ketika kamu menemukan ciri-ciri yang sudah disebutkan di atas, tak ada salahnya untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk penanganan lebih baik.
(ask/up)