Dalam wawancara dengan detiknews, adik Hari Moekti, Moekti Chandra sempat menyebut sang kakak meninggal karena serangan jantung. Belakangan, kepada detikHealth informasi tersebut diklarifikasi. Chandra menyebut kakaknya meninggal karena stroke.
Dokter jantung dari RS Mayapada, dr Ayuthia Putri Sedyawan, BMedSc, SpJP, FIHA, menyebut stroke dan serangan jantung adalah dua penyakit yang berbeda. Namun diakuinya, ada kemiripan di antara keduanya, yakni sama-sama berhubungan dengan sistem pembuluh darah.
"Terutama stroke iskemik (penyumbatan di pembuluh darah otak), kejadiannya hampir sama dengan serangan jantung (penyumbatan di daerah pembuluh koroner atau pembuluh darah yang memperdarahi jantung)," kata dr Ayu, demikian sapaan akrabnya.
"Keduanya memiliki faktor risiko yang juga mirip. Misalnya darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes, dll," lanjutnya.
Karena adanya beberapa kemiripan tersebut, maka maka sangat mungkin mengalami kedua jenis penyakit tersebut sekaligus. Artinya ketika seseorang punya riwayat penyakit jantung, maka orang tersebut juga berisiko mengalami stroke. Demikian juga jika pernah stroke, maka ada risiko mengalami serangan jantung.
Selain karena memiliki faktor risiko yang sama, peningkatan risiko stroke juga bisa terjadi karena penyakit tertentu yang menyerang sistem peredaran darah. Dicontohkan oleh dr Ayu, kelainan irama jantung yg tidak beraturan (atrial fibrillation) bisa meningkatkan risiko lebih tinggi.
"Kelainan ini dapat meningkatkan angka kejadian stroke 5 kali lipat lebih tinggi dibandingkan orang normal," jelas dr Ayu.