Inggris Waspadai Banyaknya Remaja Gunakan Obat Antidepresan

Inggris Waspadai Banyaknya Remaja Gunakan Obat Antidepresan

Muhamad Reza Sulaiman - detikHealth
Selasa, 24 Jul 2018 17:34 WIB
Inggris Waspadai Banyaknya Remaja Gunakan Obat Antidepresan
Penggunaan obat antidepresan pada anak-anak dan remaja di Inggris semakin marak. Otoritas kesehatan pun diminta memperketat pengawasan. Foto: thinkstock
Jakarta - Penggunaan obat antidepresan pada anak-anak dan remaja di Inggris semakin marak. Laporan BBC mencatat adanya kenaikan pada jumlah pengguna obat resep antidepresan di kalangan anak-anak dan remaja.

Dalam 3 tahun terakhir, terjadi peningkatan penggunaan obat antidepresan dari kalangan remaja dan anak-anak 15 persen di Inggris, 10 persen di Skotlandia, dan 6 persen di Irlandia Utara. Peningkatan terbesar ada di kelompok termuda, usia di bawah 12 tahun, dengan 24 persen dari total 950.000 obat antidepresan yang diresepkan sejak Maret 2015 hingga Maret 2018.



ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

dr Bernadka Dubicka, pakar psikiatri anak dan remaja dari Royal College of Psychiatrists, mengatakan saat ini, satu dari empat remaja mengalami masalah kejiwaan atau gangguan jiwa. Di satu sisi, peningkatan obat antidepresan yang diresepkan menandakan semakin banyak anak-anak dan remaja yang masalah kejiwaannya tertangani.

"Di sisi lain, yang dikhawatirkan adalah dari data ini, kami tidak mengetahui mengapa anak dan remaja sampai diresepkan antidepresan. Seperti obat lainnya, peresepan antidepresan harus dilakukan secara seksama, dimonitor teratur, dan dipertimbangkan risiko serta benefitnya untuk setiap individu," ujar Dubicka, dikutip dari BBC.

Marc Bush dari yayasan Young Minds menyebut salah satu sebab meningkatnya peresepan obat antidepresan adalah lamanya waktu tunggu berobat dan konsultasi di National Health Service (NHS). Para dokter di fasilitas kesehatan lini pertama memberikan obat antidepresan untuk meminimalisir dampak negatif yang dirasakan pasien.

"Seorang remaja berada di depanku, ia dalam keadaan sangat kacau, dan aku sebagai dokter tentu saja harus membantunya. Inilah mengapa banyak obat resep antidepresan diresepkan oleh dokter umum," tukasya.




(mrs/fds)

Berita Terkait