Jakarta -
Sebanyak 50 persen pria yang meninggal akibat serangan jantung, gejala yang pertama dikenali adalah serangan itu sendiri. Sehingga mengenal tanda-tandanya sebelum terjadi serangan merupakan kunci untuk penanganan cepat, walau kadang banyak yang merasa bukan penyakit jantung apabila tidak dirasakan sakit di dada.
Sayangnya, sebagian besar tanda-tanda awal tersebut mirip dengan gejala sakit yang biasa kita rasakan sehingga sering diabaikan. Perhatikan jika kamu alami tanda-tanda berikut ini:
Nyeri di bahu, leher, tenggorokan atau lengan
Foto: Thinkstock
|
Biasanya masalah pada jantung dikenal dengan nyeri dada, namun juga bisa terjadi pada bagian-bagian tubuh lainnnya seperti bahu, leher atau tenggorokan. Rasa nyeri yang dirasakan biasanya berasa tajam, seperti otot yang tertarik.
Nyeri ini datang dan pergi, kadang terasa hari ini namun lenyap keesokan harinya. Mati rasa, kejang, atau kesemutan juga bisa menyertai rasa nyerk tersebut. Periksakan ke dokter apabila nyeri datang setelah aktivitas fisik dan hilang hanya dengan istirahat serta tidak hilang setelah beberapa hari.
Kesusahan bernapas
Foto: Thinkstock
|
Jika ada masalah pada pernapasan, asumsi pertama orang adalah ada gangguan pada paru-paru. Padahal bisa jadi akibat sedikitnya oksigen yang bersirkulasi dalam darah akibat melemahnya jantung atau dyspnea.
Ada sebuah studi pada jurnal Circulation, di mana 40 persen pasien jantung wanita melaporkan alami kesusahan bernapas selama enam bulan sebelum mengalami serangan jantung. Kesusahan bernapas yang menjadi tandanya adalah seakan oksigen habis seperti berada di ketinggian. Bisa juga disertai rasa pusing.
Keringat berlebih yang tak biasa
Foto: Thinkstock
|
Padahal tidak berkegiatan keras, namun sering berkeringat bahkan berlebih bisa menjadi tanda akan serangan jantung. Jika kamu mengalaminya tanpa diserta rasa demam dan bertahan lebih dari seminggu atau sering hilang dan muncul selama beberapa waktu, segera periksakan ke dokter.
Dalam studi yang dilakukan University of Chicago, keringat berlebih di berbagai area tubuh, misalnya dada, punggung, telapak tangan dan kaki sering menjadi indikasi pertama bahwa ada sesuatu yang salah, sebelum terjadinya serangan jantung.
Biasanya masalah pada jantung dikenal dengan nyeri dada, namun juga bisa terjadi pada bagian-bagian tubuh lainnnya seperti bahu, leher atau tenggorokan. Rasa nyeri yang dirasakan biasanya berasa tajam, seperti otot yang tertarik.
Nyeri ini datang dan pergi, kadang terasa hari ini namun lenyap keesokan harinya. Mati rasa, kejang, atau kesemutan juga bisa menyertai rasa nyerk tersebut. Periksakan ke dokter apabila nyeri datang setelah aktivitas fisik dan hilang hanya dengan istirahat serta tidak hilang setelah beberapa hari.
Jika ada masalah pada pernapasan, asumsi pertama orang adalah ada gangguan pada paru-paru. Padahal bisa jadi akibat sedikitnya oksigen yang bersirkulasi dalam darah akibat melemahnya jantung atau dyspnea.
Ada sebuah studi pada jurnal Circulation, di mana 40 persen pasien jantung wanita melaporkan alami kesusahan bernapas selama enam bulan sebelum mengalami serangan jantung. Kesusahan bernapas yang menjadi tandanya adalah seakan oksigen habis seperti berada di ketinggian. Bisa juga disertai rasa pusing.
Padahal tidak berkegiatan keras, namun sering berkeringat bahkan berlebih bisa menjadi tanda akan serangan jantung. Jika kamu mengalaminya tanpa diserta rasa demam dan bertahan lebih dari seminggu atau sering hilang dan muncul selama beberapa waktu, segera periksakan ke dokter.
Dalam studi yang dilakukan University of Chicago, keringat berlebih di berbagai area tubuh, misalnya dada, punggung, telapak tangan dan kaki sering menjadi indikasi pertama bahwa ada sesuatu yang salah, sebelum terjadinya serangan jantung.
(frp/up)