Jakarta -
Serangan jantung selalu terlihat seperti muncul begitu saja tanpa gejala, bahkan pada orang yang terlihat sehat sekalipun. Sehingga penyakit ini mendapat julukan 'silent killer', di mana sekali serangan jantung bisa membuat seseorang mati mendadak.
Sebenarnya serangan jantung memiliki gejala yang bisa dilihat jauh sebelumnya. Sayangnya, tanda dan gejala yang terjadi kadang sering diabaikan karena sering dirasakan pada kondisi lain.
Tak ada salahnya untuk memeriksakan ke dokter jika menemukan tanda-tanda berikut ini:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Denyut jantung tak beraturan
Foto: Thinkstock
|
Secara mendadak, kamu mengalami episode di mana denyut jantungmu menjadi tidak beraturan, atau menjadi lebih cepat atau lebih lambat. Ini bisa menjadi tanda awal serangan jantung jika terjadi dalam beberapa minggu atau bahkan beberapa bulan.
Denyut jantung tak beraturan ini cukup serius jika dibarengi dengan peningkatan jumlah denyut per menit, yang disebut dengan supraventrikular dan ventrikular takikardia. Ventrikular takikardia kerap terjadi setelah berolahraga dan bisa menyebabkan kematian mendadak.
Kamu secara mendadak akan merasa berdebar-debar seakan baru saja berlari jauh. Biasanya jika terjadi lebih dari satu atau dua menit, akan diikuti dengan pusing dan rasa lemas. Periksakan jika terjadi terlalu sering.
Mual, sakit perut dan gangguan pencernaan
Foto: Thinkstock
|
Jika kamu sering mengalami rasa mual, sakit perut atau gangguan pencernaan tanpa sebab, bisa jadi itu masalah kardiovaskular yang melebar ke masalah pencernaan. Penyumbatan akibat deposit lemak di arteri bisa mengurangi atau memotong suplai darah ke jantung, sehingga menyebabkan angina yang berasa seperti rasa tertekan, kram atau nyeri di tubuh.
Gejala ini cukup lazim dialami perempuan, namun karena terbiasa dengan nyeri perut maka kebanyakan akan mengabaikannya. Sirkulasi yang buruk dan kekurangan oksigen bersirkulasi dalam darah akibat lemah jantung atau penyumbatan arteri bisa menyebabkan mual terus-menerus, gangguan pencernaan atau muntah.
Nyeri yang dirasakan memburuk saat beraktivitas dan membaik jika diistirahatkan. Gejala ini sering muncul berkali-kali, terutama setelah beraktifitas fisik. Periksakanlah ke dokter jantung jika terlalu sering dirasakan.
Kelelahan ekstrem
Foto: Thinkstock
|
Rasa lelah yang amat sangat dan dirasakan berhari-hari, berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan dapat menjadi pertanda ada masalah pada jantung beberapa bulan sebelum serangan terjadi. Jenis kelelahan yang dirasakan seperti rasa lemas saat sedang sakit.
Gejala ini terasa mendadak, kadang setelah aktivitas yang berat dan terlihat tidak terkait dengan faktor lainnya seperti kurang tidur atau sakit yang dialami. Rasa berat di kaki juga bisa menjadi tanda lainnya, sehingga para wanita sebaiknya waspada jika merasa kelelahan yang terus-menerus dan tanpa sebab.
Serangan rasa cemas dan insomnia
Foto: Ilustrasi/thinkstock
|
Berkurangnya level oksigen yang disebabkan perubahan pada jantung karena penyakit jantung bisa memicu perubahan-perubahan kecil. Yang nantinya akan berujung menjadi kecemasan, insomnia dan rasa gelisah yang tidak bisa dijelaskan.
Dua studi terkenal yang dipublikasikan di jurnal Circulation dan Annals of Behavioral Medicine menemukan ikatan yang kuat antara gejala kecemasan serius dan risiko penyakit jantung koroner fatal. Bisa jadi ini merupakan cara tubuh membuatmu tahu bahwa ada sesuatu yang tidak benar.
Selain itu, masalah tidur yang terus-terusan di mana sebelumnya tidak pernah mengalaminya juga bisa menjadi tanda yang perlu diwaspadai. Masalah tidur seperti susah tidur atau insomnia dan terbangun di tengah malam tanpa sebab yang jelas ditambah dengan banyak pikiran serta perasaan takut yang tidak jelas.
Secara mendadak, kamu mengalami episode di mana denyut jantungmu menjadi tidak beraturan, atau menjadi lebih cepat atau lebih lambat. Ini bisa menjadi tanda awal serangan jantung jika terjadi dalam beberapa minggu atau bahkan beberapa bulan.
Denyut jantung tak beraturan ini cukup serius jika dibarengi dengan peningkatan jumlah denyut per menit, yang disebut dengan supraventrikular dan ventrikular takikardia. Ventrikular takikardia kerap terjadi setelah berolahraga dan bisa menyebabkan kematian mendadak.
Kamu secara mendadak akan merasa berdebar-debar seakan baru saja berlari jauh. Biasanya jika terjadi lebih dari satu atau dua menit, akan diikuti dengan pusing dan rasa lemas. Periksakan jika terjadi terlalu sering.
Jika kamu sering mengalami rasa mual, sakit perut atau gangguan pencernaan tanpa sebab, bisa jadi itu masalah kardiovaskular yang melebar ke masalah pencernaan. Penyumbatan akibat deposit lemak di arteri bisa mengurangi atau memotong suplai darah ke jantung, sehingga menyebabkan angina yang berasa seperti rasa tertekan, kram atau nyeri di tubuh.
Gejala ini cukup lazim dialami perempuan, namun karena terbiasa dengan nyeri perut maka kebanyakan akan mengabaikannya. Sirkulasi yang buruk dan kekurangan oksigen bersirkulasi dalam darah akibat lemah jantung atau penyumbatan arteri bisa menyebabkan mual terus-menerus, gangguan pencernaan atau muntah.
Nyeri yang dirasakan memburuk saat beraktivitas dan membaik jika diistirahatkan. Gejala ini sering muncul berkali-kali, terutama setelah beraktifitas fisik. Periksakanlah ke dokter jantung jika terlalu sering dirasakan.
Rasa lelah yang amat sangat dan dirasakan berhari-hari, berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan dapat menjadi pertanda ada masalah pada jantung beberapa bulan sebelum serangan terjadi. Jenis kelelahan yang dirasakan seperti rasa lemas saat sedang sakit.
Gejala ini terasa mendadak, kadang setelah aktivitas yang berat dan terlihat tidak terkait dengan faktor lainnya seperti kurang tidur atau sakit yang dialami. Rasa berat di kaki juga bisa menjadi tanda lainnya, sehingga para wanita sebaiknya waspada jika merasa kelelahan yang terus-menerus dan tanpa sebab.
Berkurangnya level oksigen yang disebabkan perubahan pada jantung karena penyakit jantung bisa memicu perubahan-perubahan kecil. Yang nantinya akan berujung menjadi kecemasan, insomnia dan rasa gelisah yang tidak bisa dijelaskan.
Dua studi terkenal yang dipublikasikan di jurnal Circulation dan Annals of Behavioral Medicine menemukan ikatan yang kuat antara gejala kecemasan serius dan risiko penyakit jantung koroner fatal. Bisa jadi ini merupakan cara tubuh membuatmu tahu bahwa ada sesuatu yang tidak benar.
Selain itu, masalah tidur yang terus-terusan di mana sebelumnya tidak pernah mengalaminya juga bisa menjadi tanda yang perlu diwaspadai. Masalah tidur seperti susah tidur atau insomnia dan terbangun di tengah malam tanpa sebab yang jelas ditambah dengan banyak pikiran serta perasaan takut yang tidak jelas.
(frp/up)