Triasih Djutaharta dari Lembaga Demografi Universitas Indonesia mengatakan kenaikan harga rokok selama ini masih terjangkau oleh masyarakat kelas menengah ke bawah. Dampaknya yang terjadi adalah keluarga perokok akan tetap merokok dengan mengorbankan uang belanja rumah tangganya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Komoditas apa dalam belanja rumah tangga yang paling terkena dampak kenaikan rokok? Menurut Triasih jawabannya adalah telur, susu, dan kacang-kacangan. Hal tersebut diketahui setelah menelaah data Survei Ekonomi Nasional (Susenas) 2014.
"Ketika harga rokok masih dimainkan dalam alokasi pengeluaran rumah tangga maka komoditas yang dikorbankan untuk memenuhi kebutuhan rokok adalah menurunkan konsumsi telur/susu 4,1 persen, kacang-kacangan 3,78 persen, dan ikan/daging 0,71 persen," tulis Triasih.
Dengan berkurangnya asupan gizi dari makanan akibat rokok dampaknya secara tidak langsung memengaruhi pertumbuhan anak-anak. Tanpa asupan gizi yang ideal anak berisiko untuk tumbuh pendek (stunting).
Baca juga: Miris! Deretan Kasus Rokok vs Anak Indonesia |
Saksikan juga video 'Risiko Kesehatan Main Bareng Perokok':
(fds/up)











































