Jumat, 28 Sep 2018 11:30 WIB
Ada Penumpang BAB di KRL, Mungkin Ini Penyebabnya

Topik Hangat
Derita Menahan BAB di KRL
Jakarta - Ada seorang penumpang yang tidak diketahui identitasnya buang air besar (BAB) di dalam gerbong KRL. Peristiwa ini tidak hanya membuat heboh penumpang di KRL tersebut, tapi juga ramai di media sosial.
"Ada bau-bau nggak enak, saya kira AC bermasalah. Ibu-ibu yang ada di samping saya mulai ribut. 'Ada yang BAB, orangnya udah kabur' ada yang bilang," kata seorang penumpang, Kathleen, dikutip dari detikNews, Jumat (28/9/2018).
Semua orang pasti pernah menahan BAB, namun ada beberapa orang tidak bisa menahannya, atau dalam istilah medis disebut inkontinensa tinja. Hal ini pernah diutarakan oleh dr Lim Jit Fung, ahli bedah kolorektal di Fortis Surgical Hospital Singapura beberapa waktu lalu.
Inkontinensia tinja terjadi karena adanya masalah pada area dasar panggul, terutama otot dasar panggul. Sehingga, saraf pada otot dasar panggul tidak bisa mengontrol keinginan untuk BAB.
"Saraf pada otot dasar panggul bisa rusak atau mengalami penurunan fungsi. Kondisi ini bisa terjadi pada pria atau wanita dan dipengaruhi juga oleh beberapa faktor," katanya.
Faktor yang menyebabkan penurunan fungsi dasar panggul bisa karena bertambahnya usia. Selain itu, obesitas juga berisiko besar pada inkontinensia tinja. Obesitas menurut dr Lim membuat tekanan pada tulang panggul makin besar, sehingga makin besar pula tekanan di otot dasar panggul yang membuatnya lemah.
Saat memgalami inkontinensia tinja, seseorang bisa tidak mampu lagi mengendalikan keinginannya untuk buang air besar. Bahkan, sering tidak disadari jika orang itu mengeluarkan gas atau kotoran.
Dikutip dari Mayo Clinic, inkontinensia tinja dapat disertai masalah usus lainnya, seperti diare, sembelit, gas berlebih, dan kembung. Jika sudah tidak tertahankan untuk BAB dan berulang, segera periksakan ke dokter.
Tonton juga 'Ini Dia Idealnya BAB dalam Satu Hari':
(wdw/up)
"Ada bau-bau nggak enak, saya kira AC bermasalah. Ibu-ibu yang ada di samping saya mulai ribut. 'Ada yang BAB, orangnya udah kabur' ada yang bilang," kata seorang penumpang, Kathleen, dikutip dari detikNews, Jumat (28/9/2018).
![]() |
Inkontinensia tinja terjadi karena adanya masalah pada area dasar panggul, terutama otot dasar panggul. Sehingga, saraf pada otot dasar panggul tidak bisa mengontrol keinginan untuk BAB.
"Saraf pada otot dasar panggul bisa rusak atau mengalami penurunan fungsi. Kondisi ini bisa terjadi pada pria atau wanita dan dipengaruhi juga oleh beberapa faktor," katanya.
Faktor yang menyebabkan penurunan fungsi dasar panggul bisa karena bertambahnya usia. Selain itu, obesitas juga berisiko besar pada inkontinensia tinja. Obesitas menurut dr Lim membuat tekanan pada tulang panggul makin besar, sehingga makin besar pula tekanan di otot dasar panggul yang membuatnya lemah.
Saat memgalami inkontinensia tinja, seseorang bisa tidak mampu lagi mengendalikan keinginannya untuk buang air besar. Bahkan, sering tidak disadari jika orang itu mengeluarkan gas atau kotoran.
Dikutip dari Mayo Clinic, inkontinensia tinja dapat disertai masalah usus lainnya, seperti diare, sembelit, gas berlebih, dan kembung. Jika sudah tidak tertahankan untuk BAB dan berulang, segera periksakan ke dokter.
Tonton juga 'Ini Dia Idealnya BAB dalam Satu Hari':
(wdw/up)
Topik Hangat
Derita Menahan BAB di KRL