Depresi Juga Bisa Tersembunyi, Ini Tanda-tandanya (2)

Depresi Juga Bisa Tersembunyi, Ini Tanda-tandanya (2)

Frieda Isyana Putri - detikHealth
Kamis, 04 Okt 2018 15:00 WIB
Depresi Juga Bisa Tersembunyi, Ini Tanda-tandanya (2)
Foto: iStock
Jakarta - Stres dan depresi tampak melekat erat seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju. Bahkan, hingga beberapa orang tak tampak atau menyadari bahwa ia sedang mengalami depresi. Hal ini bisa jadi disebabkan karena depresi tersebut bersembunyi di balik tanda-tanda di keseharian sehingga tidak disadari bahwa tanda itu adalah depresi.

Untuk dapat mendiagnosis depresi secara pasti memang memerlukan pemeriksaan dokter, namun sebelum ke dokter kamu dapat melakukan deteksi dini untuk mengenali apakah kamu juga mengalami depresi yang 'bersembunyi', lewat tanda-tanda berikut:

Terobsesi pada satu hal

Foto: thinkstock
Saat depresi, seseorang cenderung menjadi terobsesi pada satu atau beberapa hal. Biasanya mereka didasari oleh rasa yakin bahwa mereka sedang mencari suatu jawaban, namun menjadi obsesif justru tidak bisa memecahkan masalah.

Di lain sisi, mereka menciptakan ilusi mencari jawaban tersebut. Mudah untuk mengenali kerabat atau kawan yang sedang alami pikiran obsesif: merenung, melamun, membicarakan masalah yang sama terus menerus dan tidak terlihat beraksi ketimbang berbicara. Terkadang, saking obsesinya hingga mempengaruhi lingkungannya, seperti kehilangan teman satu persatu.

Terlihat berantakan

Foto: thinkstock
Depresi mempengaruhi penampilan seseorang. Jika seseorang mendadak terlihat sangat berantakan, jorok, baik dari penampilan maupun lingkungan seperti meja kantor dan rumah, maka patut untuk dipertanyakan apakah semuanya baik-baik saja.

Akan tetapi tanda ini tidak berlaku pada seseorang yang sebelumnya memang selalu berantakan ataupun tidak terlihat mempermasalahkan kebersihan.

Perubahan produktivitas

Foto: Thinkstock
Hal ini juga merupakan pertanda yang buruk. Seseorang jadi tidak bisa melakukan kegiatan rutinnya, melupakan informasi, sering merasa lelah dan merasakan tindakannya sia-sia.

Atau terkadang justru kebalikannya, ketimbang menjadi pasif seseorang malah menjadi sangat aktif, menjadi gila kerja dengan jadwal yang ketat, mencoba mengumpulkan penghargaan untuk dirinya sendiri. Biasanya mereka beralasan ingin kabur dari perasaan mereka dan mencoba membuat hidupnya lebih bermakna.

Terlihat bahagia berlebihan

Foto: thinkstock

Jangan salah, tak melulu orang yang depresi itu terlihat sedih atau terpuruk. Orang yang depresi kerap menyembunyikannya dengan mood yang positif, yakni dengan terlihat selalu bahagia.

Ada orang yang terlihat sangat sangat bahagia, cuek dan paling riang di dunia, namun ternyata ia depresi. Mereka cenderung menghindari pembicaraan serius dan tertawa saat membahas topik yang sulit.

Jika ada orang terdekatmu yang terlihat seperti ini, cobalah ajak untuk memahaminya dan mengobrol dengan waktu yang cukup panjang. Walau memang cukup sulit, karena kebanyakan kini orang yang depresi cenderung denial atau menolak mengaku bahwa mereka sedang depresi.

Halaman 2 dari 5

Saat depresi, seseorang cenderung menjadi terobsesi pada satu atau beberapa hal. Biasanya mereka didasari oleh rasa yakin bahwa mereka sedang mencari suatu jawaban, namun menjadi obsesif justru tidak bisa memecahkan masalah.

Di lain sisi, mereka menciptakan ilusi mencari jawaban tersebut. Mudah untuk mengenali kerabat atau kawan yang sedang alami pikiran obsesif: merenung, melamun, membicarakan masalah yang sama terus menerus dan tidak terlihat beraksi ketimbang berbicara. Terkadang, saking obsesinya hingga mempengaruhi lingkungannya, seperti kehilangan teman satu persatu.

Depresi mempengaruhi penampilan seseorang. Jika seseorang mendadak terlihat sangat berantakan, jorok, baik dari penampilan maupun lingkungan seperti meja kantor dan rumah, maka patut untuk dipertanyakan apakah semuanya baik-baik saja.

Akan tetapi tanda ini tidak berlaku pada seseorang yang sebelumnya memang selalu berantakan ataupun tidak terlihat mempermasalahkan kebersihan.

Hal ini juga merupakan pertanda yang buruk. Seseorang jadi tidak bisa melakukan kegiatan rutinnya, melupakan informasi, sering merasa lelah dan merasakan tindakannya sia-sia.

Atau terkadang justru kebalikannya, ketimbang menjadi pasif seseorang malah menjadi sangat aktif, menjadi gila kerja dengan jadwal yang ketat, mencoba mengumpulkan penghargaan untuk dirinya sendiri. Biasanya mereka beralasan ingin kabur dari perasaan mereka dan mencoba membuat hidupnya lebih bermakna.

Jangan salah, tak melulu orang yang depresi itu terlihat sedih atau terpuruk. Orang yang depresi kerap menyembunyikannya dengan mood yang positif, yakni dengan terlihat selalu bahagia.

Ada orang yang terlihat sangat sangat bahagia, cuek dan paling riang di dunia, namun ternyata ia depresi. Mereka cenderung menghindari pembicaraan serius dan tertawa saat membahas topik yang sulit.

Jika ada orang terdekatmu yang terlihat seperti ini, cobalah ajak untuk memahaminya dan mengobrol dengan waktu yang cukup panjang. Walau memang cukup sulit, karena kebanyakan kini orang yang depresi cenderung denial atau menolak mengaku bahwa mereka sedang depresi.

(frp/up)

Berita Terkait