Usai Angkat Payudara, Ini Saran Dokter Agar Tetap Percaya Diri

Usai Angkat Payudara, Ini Saran Dokter Agar Tetap Percaya Diri

Wahyu Dian - detikHealth
Minggu, 14 Okt 2018 11:10 WIB
Usai Angkat Payudara, Ini Saran Dokter Agar Tetap Percaya Diri
Masektomi bisa membuat beberapa pasien kanker payudara merasa dirinya 'tidak utuh'. (Foto: iStock)
Jakarta - Pengobatan pada pasien kanker payudara bermacam-macam tergantung jenis tumornya, salah satunya adalah dengan pengangkatan payudara atau mastektomi. Mastektomi dapat dilakukan dengan mengangkat sebelah payudara atau keduanya (total), dan hal tersebut umumnya membuat kepercayaan diri pasien turun.

Beberapa wanita akan merasa 'tidak utuh' saat kehilangan payudara mereka. Ahli radiologi onkologi, dr Yuddi Wahyono, SPOnk, Rad, dari RS Siloam Simatupang menjelaskan sebenarnya setiap pasien sebelum melakukan suatu prosedur harus mendapatkan konseling atau penjelasan secara utuh untuk menghindari hal-hal seperti itu.

"Seringkali pasien beranggapan 'tidak utuh' setelah mastektomi, tapi pasien harus tanyakan kepada suami atau keluarga. Kalau suaminya bilang tidak apa-apa, artinya dia mendapat motivasi," lanjutnya, usai ditemui di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu (13/10/2018).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Kepercayaan diri bisa datang dari diri pasien tersebut jika dibangun lewat lingkungannya, seperti contoh dari keluarga. Tim dokter yang menangani juga harus terus memotivasi. Yang perlu ditanamkan pada pasien adalah mengutamakan penyembuhan dan pembersihan dari tumor kanker.

Untuk masalah memperbaiki, dr Yuddi menyebut ada banyak cara. Bisa dengan merekonstruksi atau pasang implan. Implan payudara kini juga bisa dilakukan tanpa menggunakan silikon, namun diambil dari lemak di bagian tubuh lainnya.

"Nggak usah khawatir untuk pasien yang masih memperhatikan penampilannya," imbuh dia.

Kanker payudara masih jadi penyebab utama kematian kanker pada wanita. Data GLOBOCAN 2018 mencatat setidaknya ada 58.256 kasus baru yang terjadi di Indonesia. Kini, riwayat genetik hanya berperan setidaknya 10 persen dari kejadian kasus, sisanya disebabkan oleh gaya hidup terutama yang tidak sehat.

(up/up)
Bulan Kanker Payudara
40 Konten
Data WHO menyebut 1 dari 8 perempuan di dunia berisiko terserang kanker payudara, salah satu jenis kanker paling mematikan pada perempuan. Deteksi dini dianggap sebagai cara paling ampuh untuk menghindari dampak terburuknya.

Berita Terkait