Stadium juga ditentukan usai melakukan biopsi dan juga tes darah serta pindaian. Mengetahui stadium kanker payudara dan dapat menentukan pengobatan yang tepat sesuai dengan stadium mereka, ditambah lagi membantu para pasien memahami kesempatan harapan hidup mereka.
Dirangkum dari berbagai sumber, kenali 5 tahapan stadium pada kanker payudara berikut ini:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Stadium dini atau 0
|
Foto: iStock
|
Kanker pada stadium ini tidak invasif, yang berarti belum menyebar ke jaringan lain di payudara atau ke kelenjar getah bening dan jaringan lainnya di tubuh. Namun tidak menutupi kemungkinan akan menjadi invasif nantinya. Bisa terdeteksi dini melalui periksa payudara sendiri atau SADARI.
Biasanya dalam stadium 0 hanya diperlukan penanganan bedah atau radiasi saja, tidak perlu kemoterapi. Pengidap DCIS dengan estrogen atau progesterone bisa ditangani dengan terapi hormon usai pembedahan untuk menurunkan risiko terkena kanker payudara invasif di kemudian hari, beberapa di antaranya bahkan tak memerlukan pengobatan.
Stadium 1
|
Foto: iStock
|
Pada stadium 1, penanganan biasanya menggunakan breast conserving surgery atau lumpektomi, diikuti dengan radiasi. Kemoterapi biasanya direkomendasikan untuk tumor stadium 1 yang lebih besar dari satu sentimeter. Biopsi biasanya dilakukan untuk mencari ada atau tidaknya kanker di kelenjar getah bening terdekat. Harapan hidup pasien yang terdiagnosis di stadium ini masih mencapai 100 persen.
Stadium 2
|
Foto: ilustrasi/thinkstock
|
Sementara di stadium 2B, ada beberapa kemungkinan kondisi yakni tumor berdiameter 2-5 sentimeter dan sekelompok kecil sel kanker payudara di kelenjar getah bening, tumor berdiameter 2-5 sentimeter dengan sel kanker di kurang lebih empat kelenjar getah bening dan tumor lebih dari 5 sentimeter namun tak menyebar ke kelenjar getah bening.
Walau stadium ini lebih besar dari stadium 1 dan mungkin telah menyebar hingga kelenjar getah bening, namun sangat mungkin untuk ditangani dan diobati. Biasanya pilihannya antara mastektomi (pengangkatan payudara) atau lumpektomi (pengangkatan sebagai payudara) ditambah dengan radioterapi dan kemoterapi. Pengobatan hormonal dan terapi target juga bisa diberikan bila dibutuhkan, dan kelenjar getah bening mungkin juga diangkat.
Pada stadium 2, angka harapan hidup pasien menurun menjadi 93 persen.
Stadium 3
|
Foto: Youtube
|
Dalam stadium 3B, tumor dapat bermacam-macam ukurannya, namun lokasinya berada di dinding dada atau kulit payudara sehingga menyebabkan pembengkakan. Biasanya sudah menyebar ke kelenjar getah bening terdekat.
Sementara stadium 3C, ukuran tumor juga bisa bermacam-macam ukurannya atau tanpa tumor sama sekali, dan adanya sel kanker di 10 atau lebih kelenjar getah bening dekat tulang selangka atau sel kanker di kelenjar getah bening di ketiak dan dekat tulang rusuk.
Pengobatan pada stadium ini berbeda-beda, ada yang membutuhkan pembedahan seperti mastektomi atau breast conserving surgery. Ditambah dengan kemoterapi dan pengangkatan kelenjar getah bening, lalu dilanjutkan dengan pengobatan terapi target atau hormon.
Atau bisa juga pasien menjalani kemo terlebih dahulu untuk mengecilkan tumornya, diikuti dengan mastektomi dan radiasi. Terapi target dan hormon bisa digunakan saat memang dibutuhkan. Pasien dengan kanker payudara stadium 3 biasanya harus menjalani pembedahan untuk mengangkat setidaknya beberapa kelenjar getah bening di bawah ketiak dan menjalani radiasi untuk menangani kelenjar yang berada di dekat tulang selangka dan sternum.
Stadium 4
|
Foto: Youtube
|
Walau sering disebut sukar diobati, namun ada beberapa pengobatan baru yang dapat membuat pasien untuk hidup lebih lama. Obat-obatan menjadi penanganan pertama dalam staium ini, lalu umumnya direkomendasikan kemoterapi.
Pada pasien dengan jenis kanker payudara hormon receptor-positive yang disebabkan oleh hormon estrogen, biasanya menjalani terapi hormon atau aromatase inhibitor untuk mencegah kankernya terus berkembang.
Kadang juga bisa menjalani terapi target seperti obat Trastuzumab untuk jenis kanker HER-2 positif, yang langsung menghambat dampak dari enzim atau protein yang dapat mendorong sel untuk terus tumbuh. Pembedahan dan radiasi biasanya dilakukan untuk meringankan gejala-gejala misalnya nyeri.
Halaman 2 dari 6











































