Bulan lalu, dikutip dari detikNews, polisi mengamankan 25 bocah yang kedapatan 'ngelem' di Lagoa, Koja, Jakarta Utara. Bocah-bocah itu kemudian dibawa ke Dinas Sosial.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Misalnya ngomongnya jadi nggak jelas, koordinasi badan kurang sehingga seperti sempoyongan, dan bikin euforia atau high, kepala jadi terasa ringan bahkan ada yang halusinasi," jelas dr Hari.
Namanya penggunaan yang disalahgunakan, 'ngelem' bisa memberikan dampak yang buruk bagi kesehatan. Bukan cuma bikin tidak konsentrasi, jangka panjangnya juga dapat membahayakan organ tubuh.
"Dalam jangka panjang bisa bikin gangguan di organ-organ tubuh seperti liver, ginjal, gangguan pendengaran, dan gangguan perkembangan karena gangguan otak," tandasnya.











































