Salah satunya Waryono, warga Rangkasbitung, Banten yang menjadi pasien Kapten Tatang. Saat ditemui detikHealth, ia mengaku sudah berkunjung kesekian kalinya ke tempat pengobatan terapi listrik ini.
"Saya sudah pernah ke sini, ini ke-5 kalinya saya ke sini. Saya datang juga dari pagi banget biar pas daftarnya nggak terlalu siang. Terapinya bekerja sama saya, dulu saya nggak bisa jalan, tapi alhamdulillah sekarang sudah bisa walau belum terlalu kuat," tutur Waryono saat diwawancarai detikHealth di tempat pengobatan terapi listrik Kapten Tatang, Koramil 2101 Sukaraja, Kabupaten Bogor, Minggu (2/12/2018).
Lalu ada lagi pasien bernama Ati yang baru pertama kalinya menjajal terapi listrik Kapten Tatang. Ia berharap terapi listrik ini bisa mengatasi keluhannya setelah mengalami stroke.
"Iya ini aliran listriknya terasa, dari kaki terutama. Seperti langsung mengenai saraf-saraf kaki saya yang kaku," jelas Ati sambil sedikit menahan getaran listrik yang Kapten Tatang alirkan ke tubuhnya.
Setelah terapi listrik yang dilakukan pada Ati, Kapten Tatang pun menginstruksikan Ati untuk mencoba berjalan. Ternyata setelah diamati, setelah menjalani terapi listrik, cara berjalan Ati pun lebih lancar dari sebelumnya.
Menurut Kapten Tatang, ia melakukan ini semua berdasarkan kata hatinya. Ia pun memberitahu para pasien untuk selalu ikhtiar dalam menjalani terapi ini.
"Sebelum saya melakukan terapi ini tentu saya selalu berdoa terlebih dahulu, karena saya tahu yang berkehendak itu Allah. Saya hanya sebagai perantaranya saja, makanya saya juga selalu bilang ke pasien saya juga untuk terus berdoa sambil berikhtiar," tutup Kapten Tatang.
(Kireina S. Cahyani/wdw)