Jakarta -
Sendawa adalah hal yang alamiah, semua orang pasti pernah mengalaminya. Tetapi jika terlalu sering, pasti sangat mengganggu bukan? Dan bahkan memalukan.
Ada berbagai hal yang bisa menyebabkan sendawa muncul terlalu sering. Mulai dari perilaku seperti makan terlalu cepat, hingga pola makan yang banyak menghasilkan gas. Kacang-kacangan dan susu maupun produk berlemak adalah penghasil gas pencernaan.
Tapi ternyata masih ada banyak lagi lho penyebab sendawa terlalu sering. Celakanya, ada juga yang berhubungan dengan penyakit serius.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Duh, apa saja ya? Berikut ini detikHealth merangkumnya untuk kamu.
Terjadi iritasi di usus besar
Foto: shutterstock
|
Waspadai bila ada gejala kram, sakit perut, kembung dan gas yang menyertai diare. Menurut Mayo Clinic, gejala gangguan pencernaan ini akan membuat tubuh mengalami penumpukan gas khususnya yang dapat menyebabkan bersendawa ekstra ataupun kentut.
Luka di usus atau lambung
Foto: thinkstock
|
Menurut Mayo Clinic, tukak saluran pencernaan ini biasanya terjadi karena adanya bakteri Helicobacter pylori yang dapat menyebar dari kontak dekat seperti berciuman dan melalui makanan dan air. Meski jarang menimbulkan gejala, tetapi kadang-kadang bakteri ini dapat menyebabkan peradangan lambung yang memungkinkan asam menggerogoti saluran pencernaan yang menyebabkan sakut perut.Serta terlalu sering menggunakan obat penghilang rasa sakit seperti aspirin dan obat anti-inflamasi nonsteroid juga dapat menyebabkan peradangan pada lapisan lambung dan usus kecil. Bahkan faktor-faktor lain, seperti merokok, minum alkohol, stres, dan makan makanan pedas.
Gejala diabetes
Foto: iStock
|
Komplikasi diabetes tipe 1 atau tipe 2 yang disebut gastroparesis dapat menyebabkan lebih banyak bersendawa daripada biasanya. Menurut Mayo Clinic, gastroparesis adalah kondisi yang mempengaruhi gerakan alami otot-otot di perut.Dalam keadaan normal, kontraksi otot yang kuat mendorong makanan melalui saluran pencernaan. Namun gastroparesis mengganggu motilitas ini, sehingga perut tidak kosong seperti seharusnya. Masalah ini dapat terjadi pada diabetes karena, seiring waktu, karakteristik gula darah tinggi dari kondisi ini dapat membahayakan saraf di bagian perut.
Jadi gejala mana yang kamu rasakan setelah sendawa berlebihan? Segeralah lakukan pemeriksaan menyeluruh ke dokter ya, supaya kalian terhindar dari penyakit-penyakit kronis lainnya.
Waspadai bila ada gejala kram, sakit perut, kembung dan gas yang menyertai diare. Menurut Mayo Clinic, gejala gangguan pencernaan ini akan membuat tubuh mengalami penumpukan gas khususnya yang dapat menyebabkan bersendawa ekstra ataupun kentut.
Menurut Mayo Clinic, tukak saluran pencernaan ini biasanya terjadi karena adanya bakteri Helicobacter pylori yang dapat menyebar dari kontak dekat seperti berciuman dan melalui makanan dan air. Meski jarang menimbulkan gejala, tetapi kadang-kadang bakteri ini dapat menyebabkan peradangan lambung yang memungkinkan asam menggerogoti saluran pencernaan yang menyebabkan sakut perut.
Serta terlalu sering menggunakan obat penghilang rasa sakit seperti aspirin dan obat anti-inflamasi nonsteroid juga dapat menyebabkan peradangan pada lapisan lambung dan usus kecil. Bahkan faktor-faktor lain, seperti merokok, minum alkohol, stres, dan makan makanan pedas.
Komplikasi diabetes tipe 1 atau tipe 2 yang disebut gastroparesis dapat menyebabkan lebih banyak bersendawa daripada biasanya. Menurut Mayo Clinic, gastroparesis adalah kondisi yang mempengaruhi gerakan alami otot-otot di perut.
Dalam keadaan normal, kontraksi otot yang kuat mendorong makanan melalui saluran pencernaan. Namun gastroparesis mengganggu motilitas ini, sehingga perut tidak kosong seperti seharusnya. Masalah ini dapat terjadi pada diabetes karena, seiring waktu, karakteristik gula darah tinggi dari kondisi ini dapat membahayakan saraf di bagian perut.
Jadi gejala mana yang kamu rasakan setelah sendawa berlebihan? Segeralah lakukan pemeriksaan menyeluruh ke dokter ya, supaya kalian terhindar dari penyakit-penyakit kronis lainnya.
(up/up)