Jakarta -
Kabar duka menyelimuti keluarga Bupati Trenggalek, Emil Elistianto Dardak. Sebab, belum lama ini adiknya ditemukan meninggal dunia di kediaman kosnya di daerah Bandung.
Kematian Eril Arioristanto Dardak yang diduga karena asma mengejutkan banyak pihak. Sebab, usianya masih sangat muda yakni 21 tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tentu saja, kematian bisa terjadi kapan dan dimana saja dengan atau tidak adanya penyakit yang menyertainya. Namun ada beberapa kondisi yang menyebabkan kematian bisa saja terjadi di usia produktif.
Berikut beberapa kondisi yang menyebabkan kematian mendadak di usia muda, dikutip tim detikHealth dari berbagai sumber.
Serangan jantung
Foto: iStock
|
Serangan jantung selain karena terdapat kelainan jantung bawaan juga disebabkan akibat gaya hidup yang tidak sehat.Saat ini, banyak kasus serangan jantung yang menyerang usia muda, seperti Mike Mohede, yang dikabarkan meninggal akibat serangan jantung ketika sedang tidur.
Spesialis penyakit dalam dari RS Cipto Mangunkusumo, dr Ari Fahrial Syam, SpPD mengigatkan bahwa kematian akibat serangan jantung sebenarnya bisa dicegah, yakni dengan melakukan check up rutin.
Check up rutin dianjurkan terutama bagi mereka yang punya faktor risiko, antara lain berusia di atas 40 tahun, mengalami obesitas, merokok, kolesterol dan tekanan darahnya tinggi, serta punya riwayat penyakit kronis dalam keluarganya.
Stroke
Foto: iStock
|
Stroke yang disebabkan karena penyempitan atau pecahnya pembuluh darah di otak tidak bisa lagi dikatakan sebagai penyakit orang tua. Sebab, saat ini usia muda juga rentan terkena stroke.Spesialis syaraf dr Muhammad Kurniawan, SpS (K) dari RS Cipto Mangunkusumo bercerita pernah menangani pasien stroke termuda yang masih berumur 23 tahun. Menurutnya, konsumsi junk food berlebihan, kurang aktivitas seperti gerak dan olahraga berpotensi menyebabkan stroke pada kalangan muda.
Stroke yang tidak ditangani secara maksimal tidak hanya menurunkan kualitas hidup seseorang. Pengidap stroke juga memiliki risiko kematian yang tinggi, sebabs erangan stroke yang berulang untuk kedua kali dan seterusnya biasanya lebih ganas.
Asma
Foto: iStock
|
Belum lama ini, adik dari Emil Dardak, Bupati Trenggalek, meninggal dunia. Sebelumnya, disebutkan bahwa penyebab adiknya meninggal adalah sakit karena punya riwayat asma.Serangan asma yang terjadi secara tiba-tiba bisa menyebabkan kematian bagi pengidapnya. Asma adalah penyakit yang harus dikontrol dengan baik karena kondisi ini bisa menyebabkan serangan yang mengancam jiwa.
"Bisa saja (menimbulkan kematian). Bila terjadi serangan berat dan terjadi gagal napas dan terlambat mendapat penanganan medis ya bisa," kata dr Frans Abednego Barus, SpP, dari OMNI Hospitals Pulomas, saat dihubungi melalui pesan singkat, Kamis (13/12/2018).
Namun, hal ini terbilang jarang karena sifat serangan dari asma sendiri gradual (bertahap). Kematian murni karena asma sendiri lebih dikarenakan pasien tidak menyadari tanda-tanda yang sudah muncul.
Kanker
Foto: iStock
|
Kanker saat ini masih menjadi penyebab kematian terbanyak di dunia. Sebab, beberapa jenis kanker juga bisa menyerang kaum produktif seperti kanker darah, kanker otak, dan kanker payudara.
Berdasarkan jurnal yang dipublikasikan di BMC Med menyatakan bahwa pasien kanker di Asia akan meningkat hingga 10,6 juta pada tahun 2030.
"10,6 juta bukan hanya yang tua, tapi yang muda juga. Tapi yang paling banyak terkena kanker itu di usia tua," kata dr Chuan Kit Foo, Kepala Bidang Pengobatan, Bayer Pharmaceuticals Divisi Asia/Pacific pada detikHealth, Selasa (13/3/2018).
Bunuh diri
Foto: iStock
|
Stres dan depresi tidak hanya dialami orang dewasa. Data dari WHO menyebutkan saat ini masalah kejiwaan sudah dimulai sejak umur 14 tahun. Stres merupakan gejala awal dari gangguan kesehatan jiwa yang bisa merujuk kepada keinginan bunuh diri.dr Nova Riyanti Yusuf, SpKJ mengatakan tindakan bunuh diri sebagai jalan terbaik untuk mengakhiri hidup yang tidak membahagiakan kini mulai umum di lakukan oleh remaja.
"Kalau diperhatikan, sebenarnya alasan mereka mengalami stres dan depresi cukup ringan seperti takut tidak naik kelas atau tidak siap menghadapi ujian. Sayangnya hal itu sering dianggap bukan sebagai ancaman kesehatan jiwa oleh orang tua," tuturnya saat ditemui di Universitas Paramadina Jakarta, Rabu (10/10/2018).
Serangan jantung selain karena terdapat kelainan jantung bawaan juga disebabkan akibat gaya hidup yang tidak sehat.
Saat ini, banyak kasus serangan jantung yang menyerang usia muda, seperti Mike Mohede, yang dikabarkan meninggal akibat serangan jantung ketika sedang tidur.
Spesialis penyakit dalam dari RS Cipto Mangunkusumo, dr Ari Fahrial Syam, SpPD mengigatkan bahwa kematian akibat serangan jantung sebenarnya bisa dicegah, yakni dengan melakukan check up rutin.
Check up rutin dianjurkan terutama bagi mereka yang punya faktor risiko, antara lain berusia di atas 40 tahun, mengalami obesitas, merokok, kolesterol dan tekanan darahnya tinggi, serta punya riwayat penyakit kronis dalam keluarganya.
Stroke yang disebabkan karena penyempitan atau pecahnya pembuluh darah di otak tidak bisa lagi dikatakan sebagai penyakit orang tua. Sebab, saat ini usia muda juga rentan terkena stroke.
Spesialis syaraf dr Muhammad Kurniawan, SpS (K) dari RS Cipto Mangunkusumo bercerita pernah menangani pasien stroke termuda yang masih berumur 23 tahun. Menurutnya, konsumsi junk food berlebihan, kurang aktivitas seperti gerak dan olahraga berpotensi menyebabkan stroke pada kalangan muda.
Stroke yang tidak ditangani secara maksimal tidak hanya menurunkan kualitas hidup seseorang. Pengidap stroke juga memiliki risiko kematian yang tinggi, sebabs erangan stroke yang berulang untuk kedua kali dan seterusnya biasanya lebih ganas.
Belum lama ini, adik dari Emil Dardak, Bupati Trenggalek, meninggal dunia. Sebelumnya, disebutkan bahwa penyebab adiknya meninggal adalah sakit karena punya riwayat asma.
Serangan asma yang terjadi secara tiba-tiba bisa menyebabkan kematian bagi pengidapnya. Asma adalah penyakit yang harus dikontrol dengan baik karena kondisi ini bisa menyebabkan serangan yang mengancam jiwa.
"Bisa saja (menimbulkan kematian). Bila terjadi serangan berat dan terjadi gagal napas dan terlambat mendapat penanganan medis ya bisa," kata dr Frans Abednego Barus, SpP, dari OMNI Hospitals Pulomas, saat dihubungi melalui pesan singkat, Kamis (13/12/2018).
Namun, hal ini terbilang jarang karena sifat serangan dari asma sendiri gradual (bertahap). Kematian murni karena asma sendiri lebih dikarenakan pasien tidak menyadari tanda-tanda yang sudah muncul.
Kanker saat ini masih menjadi penyebab kematian terbanyak di dunia. Sebab, beberapa jenis kanker juga bisa menyerang kaum produktif seperti kanker darah, kanker otak, dan kanker payudara.
Berdasarkan jurnal yang dipublikasikan di BMC Med menyatakan bahwa pasien kanker di Asia akan meningkat hingga 10,6 juta pada tahun 2030.
"10,6 juta bukan hanya yang tua, tapi yang muda juga. Tapi yang paling banyak terkena kanker itu di usia tua," kata dr Chuan Kit Foo, Kepala Bidang Pengobatan, Bayer Pharmaceuticals Divisi Asia/Pacific pada detikHealth, Selasa (13/3/2018).
Stres dan depresi tidak hanya dialami orang dewasa. Data dari WHO menyebutkan saat ini masalah kejiwaan sudah dimulai sejak umur 14 tahun. Stres merupakan gejala awal dari gangguan kesehatan jiwa yang bisa merujuk kepada keinginan bunuh diri.
dr Nova Riyanti Yusuf, SpKJ mengatakan tindakan bunuh diri sebagai jalan terbaik untuk mengakhiri hidup yang tidak membahagiakan kini mulai umum di lakukan oleh remaja.
"Kalau diperhatikan, sebenarnya alasan mereka mengalami stres dan depresi cukup ringan seperti takut tidak naik kelas atau tidak siap menghadapi ujian. Sayangnya hal itu sering dianggap bukan sebagai ancaman kesehatan jiwa oleh orang tua," tuturnya saat ditemui di Universitas Paramadina Jakarta, Rabu (10/10/2018).
(kna/up)