"Yang dikonsumsi berbahaya buat tubuh. Zat kimia yang bisa bikin keracunan. Tingkat keasaman yang bisa ganggu keseimbangan dalam darah," kata Dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, FINASIM dari RS Cipto Mangunkusumo saat dihubungi detikHealth, Kamis (14/2/2019).
Menurut dr Ari, perilaku makan sabun ini biasanya berhubungan dengan kondisi kejiwaan tertentu. Ia menduga ada hubungannya dengan pica, yakni kecenderungan mengonsumsi sesuati yang tidak mengandung nutrisi.
"Sama kaya jilat-jilatin semen atau makan rambut sendiri," kata dr Ari.
Sabun umumnya bersifat alkali alias basa. Sifat ini tentu akan berpengaruh pada lambung yang dalam kondisi normal seharusnya bersifat asam, sifat yang bertolak belakang dengan sabun. Belum lagi dengan kandungan-kandungan yang sangat mungkin sangat toksik alias beracung.