Perasaan bangga dan senang nampak pada wajah Ahmad Nur Muzakki (16) dan Mastri Imammusadin (17). Kedua siswa SMA N 1 Purworejo itu telah berhasil mengukir prestasi apik di ajang Indonesia Fun Science Award. Karya ilmiah dengan judul 'Kajian Urine Siswa IPA dan IPS di SMA N 1 Purworejo' ini berhasil membawa mereka menjadi juara 2 dan memperoleh medali perak dalam final IFSA yang digelar di Tangerang, Sabtu (9/3) lalu.
"Tentunya seneng, bangga, meskipun ini bukan yang terbaik tapi semua patut disyukuri," kata Ahmad Nur Muzakki saat ditemui detikcom, Senin (11/3/2019).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kompetisi yang diselenggarakan oleh Swiss German University (SGU) ini dibuka sejak 1 Desember 2018 hingga 31 Januari 2019 lalu dengan peserta dari siswa SMA sederajat seluruh Indonesia. Karena sudah berhasil meraih peringkat 2, kedua siswa itu pun mendapatkan hadiah sebagai kenang-kenangan berupa cindera mata dan potongan biaya sekolah di Swiss German University.
"Dapat medali perak, jam tangan sama kalau mau sekolah di SGU dapat potongan pembayaran 75 persen sampai wisuda untuk semua fakultas," imbuhnya.
Penelitian unik ini menyabet medali perak. Foto: Dok. Pribadi |
Perasaan yang sama juga terpancar dari wajah Mastri Imammusadin. Ia sendiri tidak menyangka bakal meraih posisi ke-2 dan berhasil mengalahkan kompetitor lainnya.
"Jadi juara 2 ahamdulillah seneng banget, bisa masuk 5 besar aja gak nyangka akhirnya malah juara 2," tuturnya.
Dengan prestasi yang diraih kedua siswa tersebut, sebagai guru pembimbing yang juga ikut mendampingi kompetisi, Trisni Atmawati mengaku bangga. Ia berharap agar kegiatan positif lain juga bisa diselenggarakan dan ke depan mampu mencetak peneliti-peneliti handal untuk masa depan Indonesia.
"Alhamdulillah, kami bersyukur atas capaian itu walaupun belum maksimal karena persiapan kami masih kurang. Kemarin dua siswa saya tersebut juga sempat sakit semua dan hampir membatalkan keikutsertaan di final, namun alhamdulillah akhirnya bisa ikut," kata Trisni.
Dalam ajang tersebut, juara 1 diraih oleh peserta dari SMA N 1 Medan. Selisih poin antara juara 1 dan 2 pun terpaut sangat tipis.
"Selisih pastinya kami tidak tahu, tapi dewan juri mengatakan kalau sangat-sangat tipis, sampai-sampai menentukan juaranya membutuhkan waktu tambahan sekitar 20 menit," imbuhnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, kedua siswa kelas 11 jurusan IPA dan IPS itu mengaku memilih mengambil judul tersebut lantaran dianggap unik dan lucu. Namun demikian, kajian yang dilaksanakan bukan sekedar guyonan semata karena benar-benar melalui penelitian ilmiah dan hasilnya pun bisa dirasakan.
Dalam penelitian yang berlangsung selama dua hari itu, sedikitnya diambil masing-masing 10 siswa dari jurusan IPA dan 10 siswa dari jurusan IPS sebagai sampel. Berdasarkan hasil observasi, terdapat perbedaan antara siswa IPA dan IPS.
Penelitian dilakukan dengan metode uji kimia yang meliputi pengukuran pH (tingkat keasaman) urine, pengamatan mikroskopik, uji glukosa dan uji protein dalam urine. Berdasarkan data hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pH dan glukosa urine siswa IPA lebih tinggi dari siswa IPS.
Dengan penelitian tersebut, diharapkan dapat menemukan fakta yang logis dan ilmiah untuk memberikan gambaran nyata bagaimana perbedaan pola keseharian siswa IPA dan IPS berpengaruh terhadap kandungan urine. Selain itu, karya ilmiah tersebut juga diharapkan bisa bermanfaat sebagai referensi penulisan ilmiah di kalangan pelajar Indonesia.












































Penelitian unik ini menyabet medali perak. Foto: Dok. Pribadi