Pada kasus dua bayi di China, peneliti bernama He Jiankui mengubah deoxyribonucleic acid (DNA) mereka untuk membuatnya kebal terhadap human immunodeficiency virus (HIV). Hal ini menurut para peneliti lain akan berdampak pada seluruh spesies manusia karena mutasi DNA tersebut akan terus diwariskan pada keturunan keduanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama waktu tersebut dunia harus memutuskan sikapnya apakah riset seperti ini boleh dilanjutkan, terbatas, atau dihentikan sama sekali.
"Sekarang, mulai banyak usaha legal dan etikal untuk membatasi penggunaan gamet dan embrio secara global," kata Direktur Reproductive Science and Women's Health Dr Helen O'Neill dari University College London seperti dikutip dari BBC, Kamis (14/3/2019).











































