Curhat Para Pelayan Rumah Makan Hadapi Pelanggan 'Galak'

Lapar Jadi Galak

Curhat Para Pelayan Rumah Makan Hadapi Pelanggan 'Galak'

Widiya Wiyanti - detikHealth
Sabtu, 23 Mar 2019 19:10 WIB
Curhat Para Pelayan Rumah Makan Hadapi Pelanggan Galak
Emosi karena lapar bisa menimbulkan berbagai perasaan negatif termasuk marah. (Foto: Istock)
Jakarta - Kasus pelanggan yang memukuli seorang penjual pecel lele di Bekasi, Achmad Zunaidi, karena terlalu lama memasak dan menyiapkan pesanan menjadi sorotan nyatanya fenomena 'lapar galak'. Namun banyak orang beranggapan bahwa hal tersebut sangat berlebihan.

Tidak jarang orang yang lapar dan harus menunggu lama pesanan makannya memicu emosi yang meledak-ledak. Tidak sedikit pula penjual atau pelayanan tempat makan yang menjadi korban omelan pelanggan.

Seperti Lusi (23) yang kerap membantu melayani pelanggan di tempat makan orang tuanya pun mengaku pernah menemukan pelanggan yang marah-marah karena kelamaan dilayani.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau di gue kan sistemnya antri terus pesen langsung, pernah diomelin terus kalau orangnya nggak sabar dia pergi," ceritanya kepada detikHealth.

Begitu pula yang dirasakan oleh Ria Andriani, salah satu pelayanan di restoran hotel di Jepang. Ia bercerita pernah kena omel pelanggan karena makanan yang dipesan tak kunjung disediakan oleh koki yang memasak.

"Jadi waktu itu si tamu pesen sandwich dan tamunya udah nunggu 20 menitan, karena gua yang take order jadi gua juga ngecek dong makanannya udah keluar atau belum. Nah taunya belum keluar juga, langsung deh tanya ke kitchen harus nunggu berapa lama lagi sandwichnya. Si koki bilang nunggu sekitar 15-20 menit," tutur wanita yang akrab disapa Riri itu.



'Habis itu baru bilang ke tamu, ya pokoknya gampangnya sih dia bilang 'Ini restoran hotel kenapa pelayanannya kayak gini? Siapa nama kamu? Mana manajer kamu? Saya mau aduin ke atasan kamu kalau service di sini buruk'" lanjutnya.

Pelanggan pun marah karena harus menunggu 45 menit untuk mendapatkan makanannya. Riri beserta manajer dan pimpinan koki pun meminta maaf pada pelanggan itu dan memberikan potongan harga serta memberikan minuman gratis sebagai ganti rugi telah membuat pelanggan tidak nyaman.

Bukan hanya pelayanan yang kena omel pelanggan, koki yang memasak pun juga bisa dapat omelan karena lama memasak, seperti Frieda (27).

"Pernah dikasih komplain kelamaan masak, tapi komplain lama, 'Cuma goreng kentang aja lama banget'" ungkapnya.

(wdw/up)
Lapar Jadi Galak
9 Konten
Menunggu pesanan di warung makanan yang tak kunjung datang adalah salah satu penyebab uring-uringan. Kondisi hormonal saat lapar diyakini sebagai penyebab, disamping juga ada berbagai risiko yang perlu diwaspadai saat terlalu lama menahan lapar.

Berita Terkait