Berbagai Pertimbangan Saat Memilih Minyak untuk Pijat

ADVERTISEMENT

Berbagai Pertimbangan Saat Memilih Minyak untuk Pijat

Rosmha Widiyani - detikHealth
Selasa, 02 Apr 2019 09:20 WIB
Untuk pijat, biasanya dipilih yang membuat kulit lebih licin (Foto: iStock)
Jakarta - Berbagai jenis minyak tradisional atau populer banyak dipakai dalam pengobatan, baik urut, pijat, maupun kerokan. Nurhayati, seorang praktisi pengobatan tradisional menyebut minyak terapi bisa membantu menghilangkan rasa pegal hingga anti radang.

"Saya biasa menggunakan Minyak Herba Sinergi yang sudah ada kandungan minyak kelapa, zaitun dan berbagai jenis herba. Namun bisa juga menggunakan campuran minyak zaitun, kelapa, dan sereh," kata Nurhayati yang juga pemilik Rumah Sehat Herba pada detikHealth.



Menurut anggota ATTIN (Asosiasi Terapis Thibbun Nabawi Indonesia) tersebut, minyak tersebut biasa digunakan dalam rangkaian praktik bekam yang didului pijat akupresure. Tubuh dilumuri minyak tersebut saat pijat, sebelum, dan usai bekam yang membantu penyembuhan luka.

Bagi yang ingin pijat bisa juga memilih minyak telon, kayu putih, atau jenis lainnya sesuai kenyamanan tiap orang yang dicampur minyak kelapa. Telon dan kayu putih biasanya tidak digunakan usai bekam karena menimbulkan rasa perih di kulit yang terluka.

Dari berbagai pilihan yang ada, menurut Nurhayati minyak zaitun memberi manfaat lengkap. Minyak ini juga mudah diserap dan memperbaiki kelembaban kulit. Terkait aroma dan kenyamanan, hal tersebut bergantung pada selera tiap orang namun Nurhayati mengingatkan untuk tetap mempertimbangkan standar aman dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) dan halal.

(up/up)
Kutus-kutus & Minyak Sakti Lainnya
Kutus-kutus & Minyak Sakti Lainnya
18 Konten
Minyak kutus-kutus hanya satu dari sekian banyak 'minyak sakti' dalam keseharian orang Indonesia. Berbagai macam minyak penyembuh warisan leluhur, mulai dari minyak telon hingga minyak tawon. Dari minyak kayu putih, gandapura, hingga minyak kelapa.

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT