Soal Tudingan 'Haram' Ini Komentar Minyak Kutus-kutus

ADVERTISEMENT

Soal Tudingan 'Haram' Ini Komentar Minyak Kutus-kutus

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Rabu, 03 Apr 2019 12:12 WIB
Soal halal-haram menjadi pertimbangan penting bagi umat Islam (Foto: Khadijah Nur Azizah/detikHealth)
Jakarta - Di balik popularitasnya yang tengah menanjak, minyak kutus-kutus tak lepas dari tudingan 'miring'. Selain soal anggapan proses pembuatannya melibatkan mantra gaib, juga soal status halal atau haram minyak dari Bali ini.

Menjawab keraguan tersebut, PT Tamba Waras yang memproduksi minyak kutus-kutus menegaskan pihaknya telah mengantongi sertifikasi dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) maupun MUI (Majelis Ulama Indonesia).

"Ketentuan halal dan haram diatur sama lembaga yang menentukan yaitu MUI. Kami dapet (sertifikat halal-red). Menurut lembaga yang resmi di Indonesia, kami punya sertifikat MUI untuk halal, bukan untuk haram," tegas pemilik PT Tamba Waras, Servasius Bambang Pranoto saat dijumpai di kantornya di Kabupaten Gianyar, Bali, baru-baru ini.



Kepada detikHealth, pria yang akrab disapa Pranoto ini mengatakan minyak kutus-kutus sudah mendapatkan sertifikasi Halal dari MUI beberapa tahun lalu. Minyak kutus-kutus juga sudah terdaftar di BPOM dengan nomor izin edar POM TR173610021.

"Dari BPOM pun ada. Jadi orang tidak bisa jual kalau tidak ada surat dari BPOM dan MUI," tambahnya.



Sebelumnya, minyak kutus-kutus juga diisukan memakai mantra dalam proses pembuatannya. Banyak yang mengira minyak kutus-kutus mengandung kekuatan magis sehingga mampu menyembuhkan banyak penyakit.

"Pembuatan kutus-kutus tidak seperti itu. Memang tampang saya rada-rada kayak dukun jadi dikiranya pakai mantra padahal tidak. Orang-orang bisa ketemu saya dan melihat apakah saya pantas bermantra ria," sambungnya.

(kna/up)
Kutus-kutus & Minyak Sakti Lainnya
Kutus-kutus & Minyak Sakti Lainnya
18 Konten
Minyak kutus-kutus hanya satu dari sekian banyak 'minyak sakti' dalam keseharian orang Indonesia. Berbagai macam minyak penyembuh warisan leluhur, mulai dari minyak telon hingga minyak tawon. Dari minyak kayu putih, gandapura, hingga minyak kelapa.

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT