Kementerian Kesehatan RI telah menegaskan kesiapannya untuk menangani berbagai masalah kejiwaan pasca pemilu, termasuk menangani caleg yang stres karena tidak terpilih. Beberapa rumah sakit bahkan mengklaim telah menyiapkan fasilitas VIP untuk para 'korban pemilu'.
Dalam wawancara dengan detikHealth, praktisi kesehatan jiwa dari Universitas Krida Wacana, dr Andri, SpKJ, FACLP menyiratkan bahwa caleg yang stres karena tidak terpilih menunjukkan ketidakmampuan untuk berlapang dada. Sebagai caleg, semestinya paham dengan konsekuensi untuk tidak terpilih.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika seseorang menjadi caleg dengan motivasi benar-benar untuk mengabdi, maka seharusnya bisa menerima kenyataan jika ternyata rakyat tidak memilihnya. Disarankan tidak ngotot agar terhindar dari risiko stres.
"Kalau pun tidak terpilih masih banyak ladang untuk pengabdian yang lain, bukan hanya menjadi anggota legislatif," saran dr Andri.
Soal persiapan sejumlah rumah sakit mengantisipasi caleg stres, Sekretaris Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Agus Hadian Rahim menyebut tidak ada yang spesial. Dalam kondisi normal, fasilitas kesehatan memang disiapkan untuk menangani gangguan jiwa karena sebab apapun. Bahkan bisa memanfaatkan jaminan BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Kesehatan.
"Di rumah sakit biasanya ada kelas 1, 2, 3, dan akhirnya VIP. Untuk yang pakai asuransi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan biasanya cuma sampai kelas 1 jadi kalau mau VIP harus tambah biaya untuk naik kelas," kata Agus, seperti diberitakan sebelumnya.
Tonton juga video Rumah Sakit Jombang Siapkan Kamar Khusus Untuk Caleg Stres:












































