Psikolog keluarga Nuzulia Rahma mengatakan bahwa baby blues adalah hal normal dan akan sembuh dengan sendirinya. Namun demikian kadang muncul laporan 'baby blues' berkaitan dengan beberapa kasus yang menghebohkan.
Mulai dari istri bacok suami hingga ibu yang mengubur bayinya hidup-hidup, berikut contoh kasus tersebut:
1. Istri bacok suami
Aminah (43) perempuan asal Kampung Ciherang, Desa Gunung Malang, Sukabumi, Jawa Barat, baru saja melahirkan anak ketiganya dua bulan lalu. Momen yang seharusnya mengundang kebahagiaan tersebut berubah ketika Aminah dibutakan oleh amarah membacok suami, Maman (47).
Menurut pengakuannya Aminah kesal karena kerap diminta berhubungan badan. Pemeriksaan kejiwaan oleh tim medis dari RSUD Mekarwangi menyebut bahwa Aminah mengalami depresi berat yang disebabkan oleh baby blues.
"Hasil pemeriksaan terhadap Aminah, dokter yang menangani tidak menemukan adanya gangguan kejiwaan. Pasien Aminah menderita depresi berat yang disebabkan oleh baby blues sindrom atau sindrom pascamelahirkan," kata Humas RSUD Sekarwangi Ramdansyah, Senin (15/7/2019).
2. Ibu kubur bayi
Di Purwakarta pada Maret 2019 lalu seorang ibu bernama W (35) tega mengubur bayinya hidup-hidup. Psikiater yang memeriksa W menyebut bahwa dirinya mengalami depresi berat usai melahirkan atau depresi postpartum.
"Dia bukan baby blues, tapi sudah depresi berat. Kalau baby blues lebih ringan kategorinya," kata Direktur Utama RSUD Bayu Asih Agung Darwis.
Bercermin dari hal tersebut Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika memerintahkan Dinkes Purwakarta sosialisasi tentang bahaya baby blues syndrome dan depresi pasca melahirkan.
"Saya sudah koordinasi dengan Plt Kadinkes kesehatan, segera mengumpulkan bidan desa se-Kabupaten Purwakarta pada Minggu depan di aula Yudistira. Untuk dilakukan penyuluhan dan sosialisasi mengenai kehamilan dan sikap yang harus di lakukan pada ibu hamil," kata Anne.
3. Ibu bunuh diri bersama bayi
Seorang ibu diduga bunuh diri dengan membawa bayinya terjun di jembatan Sungai Serayu, Cilacap, Sabtu (27/4). Setelah dua hari pencarian, kedua korban ditemukan dalam kondisi tewas.
Menurut pengakuan keluarga, sang ibu diketahui memang memiliki sejarah sindrom baby blues. Ia bahkan sempat tidak mau menyusui bayinya selama sebulan pertama.
"Punya penyakit sindrom bayi, (baby blues) tapi sudah pengobatan sembuh dan sudah normal. Sudah 2 bulan sembuh, sebelumnya tidak mau menyusui dan memandikan anaknya, sama anaknya tadinya cuek, sekarang normal," ujar Kustiono, kakek dari sang bayi.
4. Ibu aniaya bayi
Pada tahun 2017 lalu di Bali heboh kasus video viral seorang ibu menganiaya anaknya. Belakangan diketahui bahwa identitas ibu tersebut adalah Mariana Dangu (Merry) yang menikah dengan seorang warga negara Austria Otmar Daniel Adelsbeger.
Ketika kasus mencuat sang anak yang disebut Baby J dilindungi Dinas Sosial Pemprov Bali dan ditampung di Yayasan Metta Mama dan Maggha. Mariana diduga mengalami depresi, bipolar disorder, dan baby blues.
5. Ibu gorok bayi
Pada tahun 2010 lalu seorang ibu bernama Sunari dari daerah Pasar Minggu, Jakarta Timur, membuat heboh karena tega membunuh anak kandungnya sendiri yang masih berusia dua minggu. Ia dilaporkan menggorok leher sang anak dengan pisau dapur.
Di pengadilan penasihat hukum terdakwa Hermawanto mengatakan tidak selayaknya Sunari diboyong ke meja hijau. Sebab, kliennya mengidap sindrome baby blues.
"Seharusnya disembuhkan dengan membawa Nari ke psikiater," kata Hermawanto kala itu.
Simak Video "Regina Ivanova Sempat Alami Baby Blues Saat Urus Bayinya"
[Gambas:Video 20detik]
(fds/up)