Kepada detikHealth, banyak mamah muda yang curhat betapa sulitnya mempertahankan ASI ditengah kondisi listrik yang belum menyala sepenuhnya. Katarina Wuriyani, bahkan harus menitipkan ASI perah miliknya di minimarket terdekat.
"Sederetan Graha Raya, yang nyala cuma indomar*t. Jadinya nitip di situ. Di tawarin, mau di freezer es krim atau sosis. Ya aku pilih yang es krim aja," curhatnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Woa panik sekali. Temen-temen gue udah pada pusing semua," kata Nabila.
ASI perah dititip ke minimarket Foto: Uyung/detikHealth |
Kisah sedih bahkan dialami oleh Mutia Lestari. Daerah Bekasi yang mengalami mati listrik selama 15 jam membuatnya terpaksa membuang ASI perah sebaskom.
"Tadinya emang nggak mau dibuang mau dibekuin lagi. Tapi mikir kesehatan anak, kasian kalo anak kenapa-napa juga, kan karena susu. Yaudah akhirnya dengan sedih hati buang asinya deh satu baskom," kata Mutia.
Sempat berpikir untuk diletakkan di cooler box namun lantaran padam selama 15 jam, dipikirnya hal tersebut sia-sia saja.
"Cooler box juga kayanya sama aja soalnya 15 jam sih mati lampunya," pungkasnya.
Harus buang ASI perah lantaran sudah tak bisa dikonsumsi Foto: dok. Mutia Lestari |
Seorang pengguna Twitter, Ronal Yulius, membagikan 'drama' yang dialaminya dengan stok ASI perah di kulkas. Berjam-jam sejak listrik padam, tabungan ASI yang ia simpan mulai mencair dan akhirnya basi.
"Perjuangan istri saya terasa percuma, mau marah tidak bisa," keluh Ronal.
Tak banyak yang bisa dilakukan mamah muda untuk mengatasi masalah ASI perah jika tak ada pendingin. Meski sebagian masih bisa menitipkan, yang lainnya harus pasrah merelakan stok ASI terbuang sia-sia.
ASI perah yang mencair lalu basi Foto: dok. Ronal Yulius |
(kna/up)












































ASI perah dititip ke minimarket Foto: Uyung/detikHealth
Harus buang ASI perah lantaran sudah tak bisa dikonsumsi Foto: dok. Mutia Lestari
ASI perah yang mencair lalu basi Foto: dok. Ronal Yulius