Sebagai salah satu pecinta masakan Padang, penulis Valiant Budi bisa melahap nasi padang sebagai menu sarapannya. Terlebih, kebiasaannya ini telah ia lakukan selama bertahun-tahun lamanya sebelum ia terserang stroke.
"(Sekarang) Udah BIG NO NO. Tapi kalo kangen nasi Padang, ya lauknya cukup terong-tempe-tahu sajaa," tutur Vabyo, sapaannya, kepada detikHealth, Senin (12/8/2019).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Makan nasi padang memang sah-sah saja, tetapi seperti yang kita ketahui, konsumsi makanan apapun jika berlebihan akan membahayakan kesehatan. Tak dapat dipungkiri, masakan padang mengandung banyak santan dan lemak jenuh yang bisa menyebabkan sumbatan pembuluh darah, salah satu penyebab stroke.
"Yang bermasalah, jika dihangatkan berulang kali dan lebih dari sekali akan menjadi minyak kelapa. Yang perlu dicermati kelapa adalah lemak jenuh," jelas pakar gizi komunitas, dr Tan Shot Yen, dalam perbincangan dengan detikHealth beberapa waktu lalu.
Infografis nasi padang Foto: infografis detikHealth |
Makan makanan berlemak atau bersantan tentu harus dibatasi. dr Tan membagikan tips agar tetap 'tenang' makan nasi padang tanpa perlu kepikiran sederet risiko yang mengintai.
"Jika Selasa bagi saya adalah harinya menu bersantan maka saya akan menempatkan santan di hari Selasa. Seumur hidup saya makan santan lho. Di hari Selasa," pungkas dr Tan.
(kna/up)












































Infografis nasi padang Foto: infografis detikHealth