Ine, panggilan akrabnya sudah berjuang melawan penyakit ini sejak usia 9 bulan. Sindrom Marfan mempengaruhi mata, tulang, dan jantungnya. Sindrom ini mempengaruhi jaringan ikat di seluruh tubuh.
"Sejauh ini aku udah melakukan pengobatan mata, jantung, dan tulang. Tapi memang penyakitku ini langka dan gak ada obatnya," kata Ine.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pengobatan tidak ditujukan untuk menyembuhkan. Pengobatan ditujukan untuk mencegah dan mengatasi komplikasi yang timbul," kata dokter Widya saat dihubungi beberapa hari lalu.
Jangan menyerah dan tetap semangat, karena sakit itu juga adalah penggugur dosamu. Ine - Pengidap Sindrom Marfan |
Sindrom Marfan juga mempengaruhi pertumbuhan tulang Ine sehingga semakin bengkok dan sakit. Dokter tidak bisa melakukan operasi karena jantung Ine yang lemah. Jika operasi skoliosis tulang belakang tetap dilakukan dapat berisiko kematian.
Walaupun mengidap penyakit langka, Ine tidak menyerah. Menurutnya, ibunya lah yang menjadi motivasi untuk terus bangkit. Kartun Naruto kesukaannya pun menjadi inspirasi baginya untuk terus melawan penyakitnya.
"Anime Naruto juga jadi motivasi. Menurutku dia seorang diri tapi dia bisa kuat," kata Ine sambil tersenyum.
Ine berpesan bagi para pengidap penyakit langka untuk terus berjuang dan jangan kehilangan harapan.
"Teruslah bangkit dan selalu semangat. Tuhan menitipkan penyakit langka ini kepadamu karena kamu istimewa. Tuhan sayang sama kamu, maka dari itu Tuhan memberikanmu sesuatu yang tidak bisa orang lain miliki. Jangan menyerah dan tetap semangat, karena sakit itu juga adalah penggugur dosamu," kata gadis yang bercita-cita ingin jadi guru agama Islam ini.
(up/up)











































