ASMR atau Autonomous Sensory Meridian Response bagi sebagian orang dapat memberikan sensasi kesemutan, ketenangan, kepuasan, atau kenyamanan yang dipicu oleh suara atau visual tertentu.
Menurut dr. Pukovisa Prawiroharjo, SpS, dokter spesialis saraf di RS Cipto Mangunkusumo (RSCM), fenomena ASMR sebenarnya bukan sesuatu yang baru. Penelitian tentang suara dan bagaimana efeknya bagi manusia sudah banyak dilakukan.
"Jadi sesuatu yang ritmik termasuk bunyi atau gelombang suara tertentu, memang bisa mempengaruhi otak manusia sehingga mungkin untuk bikin relaks," jelas dokter Pukovisa pada detikHealth, Selasa (3/9/2019).
Bisa aja yang diklaim untuk mengatasi insomnia, buat orang tertentu yang denger malah jadi mimpi buruk. Jadi respons bisa di luar dugaan.dr Pukovisa Prawiroharjo, SpS - Ahli saraf |
Yang harus diperhatikan dalam ASMR adalah efeknya yang mungkin berbeda bagi setiap orang. Hal ini dikarenakan pengalaman dan memori setiap orang berbeda-beda. Bahkan, orang yang sama ketika mendapatkan stimulus di waktu yang berbeda, dapat memberikan efek yang berbeda pula.
Menurut dokter Pukovisa, suara lebih tidak bisa diprediski hasilnya karena variasi memori yang lahir dari pengalaman seseorang itu lebih variatif. Stimulus memang bisa memberikan respon yang berbeda-beda tergantung pengalamannya. Ini mungkin tidak disadari secara sadar tetapi alam bawah sadar yang bekerja.
Karena efeknya yang berbeda-beda bagi setiap individu, dokter menyarankan untuk tetap berhati-hati akan efek yang mungkin ditimbulkan. Respons yang ditimbulkan bisa jadi tidak sesuai harapan.
"Jadi harus hati-hati juga untuk efeknya karena bisa beda-beda. Bisa aja yang diklaim untuk mengatasi insomnia, buat orang tertentu yang denger malah jadi mimpi buruk. Jadi respons bisa di luar dugaan," pungkasnya.
Kalau menurut kamu, efek apa yang dominan ketika mendengarkan video ASMR ala VA ini? Tuliskan di komentar ya.
Simak Video "KuTips: Solusi Jitu Atasi Insomnia dan Overthinking"
[Gambas:Video 20detik]
(up/up)
