"Layanan kesehatan jiwa masuk dalam 144 diagnosa dasar yang dilayani puskesmas. Tapi layanan ini belum terakses, maksudnya ada persepsi yang berbeda di masyarakat terkait fasilitas kesehatan," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono, Selasa (10/9/2019).
Menurut Anung, masyarakat masih menggunakan persepsi dari sakit ke sehat bila mengunjungi fasilitas kesehatan. Persepsi belum memandang faskes sebagai usaha preventif supaya makin sehat, termasuk pencegahan bunuh diri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Faskes tentunya bisa menambah layanan sesuai kebutuhan warganya. Anung mencontohkan DI Yogyakarta yang mulai memperkerjakan psikolog di puskesmas. Psikolog selanjutnya berbaur dengan masyarakat untuk mengetahui kondisi emosi warga dan lingkungannya.
(up/up)











































