Benarkah anggapan tersebut? Kepada detikcom, dr Wisnu Pramudito D. Pusponegoro, Sp.B, dari Perhimpunan Dokter Emergency Indonesia pernah menjelaskan bahwa odol tidak banyak berpengaruh ketika ada paparan gas air mata.
"Odol nggak ngaruh sebenarnya. Gas air mata bekerjanya karena terhirup, bukan kontak dengan mata. Efek gas air mata itu kan terhirup yang menyebabkan sekresi dari kelenjar air mata," jelasnya seperti diberitakan sebelumnya.
Justru, partikel odol berisiko menyebabkan iritasi apabila masuk ke mata. Karenanya, ia tidak menganjurkan odol untuk dioleskan di sekitar mata.
Seorang anggota polisi yang bertugas ketika terjadi kerusuhan di Bawaslu, Selasa (22/5/2019), Fu-umori saat ditemui detikcom juga menggunakan odol ketika tembakan gas air mata mulai dilepaskan. Ia mengakui, fungsi utamanya memang bukan untuk menangkal efek perih di mata.
"Jadi odol itu biar keluar aja air matanya, bukan biar nggak kena gasnya. Kena mah tetep," katanya.
Punya pengalaman mata pedih terkena gas air mata? Bagikan tips di kolom komentar ya.
Simak Video "Kata Ahli soal Gas Air Mata Sebabkan Kematian di Tragedi Kanjuruhan"
[Gambas:Video 20detik]
(up/wdw)