Mengetahui hal tersebut, Dilah (24) yang telah mengonsumsi obat maag ranitidin selama lebih dari tujuh tahun itu merasa sangat panik. Meskipun obat yang dikonsumsinya tidak termasuk pada lima obat ranitidin yang ditarik BPOM.
"Makanya gue panik pas tau info itu. Tapi gue cari gue ga ada yang 5 obat itu. Gue obat tablet," ungkapnya kepada detikcom, Selasa (8/10/2019).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain Dilah, Wahyu Hida (27) yang juga telah mengonsumsi obat maag ranitidin selama setahun belakangan merasa terkejut saat mengetahui penarikan obat tersebut oleh BPOM. Namun ia tetap tenang karena dokternya juga meresepkan obat maag lain.
"Pas tau bisa picu kanker sempet shock jua sih. Moga aja ga kena," tuturnya.
BPOM telah menarik lima obat maag ranitidin, meliputi Ranitidine Cairan Injeksi 25 mg/mL dair PT Phapros Tbk, Zantac Cairan Injeksi 25 mg/mL dari PT Glaxo Wellcome Indonesia, Rinadin Sirup 75 mg/5mL, Indoran Cairan Injeksi 25 mh/mL dan Ranitidine Cairan Injeksi 25 mg/mL dari PT Indofarma.
Hingga kini, BPOM masih akan terus melakukan pengujian terhadap obat maag ranitidin lainnya yang juga berpotensi mengandung cemaran NDMA. Namun masyarakat diimbau agar tidak khawatir dengan adanya masalah ini.
detikers ada juga yang rutin mengonsumsi obat maag ranitidin? Bagimana reaksinya saat mengetahui obat tersebut ditarik BPOM? Tulis di kolom komentar ya!
(wdw/wdw)











































