Ditinggal dr Terawan, bagaimana nasib terapi dengan alat Digital Substraction Angiography (DSA) ini? Apakah terapi cuci otak masih tersedia atau vakum menunggu kembalinya dr Terawan?
"Untuk DSA sudah saya wariskan termasuk teknis dan alat kerjanya. Ada 7 orang yang bisa membantu menangani terapi ini," kata dr Terawan dalam kunjungannya ke kantor BPJS Kesehatan, Jakarta Pusat, Jumat (25/10/2019).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terapi 'cuci otak' yang digagas dr Terawan sempat menjadi perbincangan publik. Sebagian ada yang mendukung namun yang lain meragukan manfaat terapi ini. Terapi pernah diterapkan pada banyak tokoh di Indonesia misal Dahlan Iskan hingga Aburizal Bakrie.
dr Terawan mengaku terapi dengan DSA merupakan disertasi yang ia lakukan sebagai salah satu syarat mendapatkan gelar doktor di Universitas Hasanudin. Ia mulai memperkenalkan metode ini di RSPAD sejak 2004.
(fds/fds)











































