"Penanganan HIV di Indonesia masih termasuk yang paling buruk. Meski tidak bisa dibandingkan dengan negara G20, tapi negara tetangga seperti Vietnam sudah banyak yang terdiagnosa dan paham sementara di Indonesia baru sekitar 17 persen," jelas Krittayawan Boonto yang lebih akrab disapa Tina, perwakilan UNAIDS di Indonesia saat dijumpai di Gedung Theater Salihara, Senin (9/12/2019).
Menurut data dari UNAIDS, jumlah infeksi HIV baru menempati peringkat ketiga. Setiap tahun, ada 46 ribu kasus infeksi baru terbanyak setelah India dan China di Asia Pasifik. Sangat banyak jika dibandingkan dengan Thailand yang hanya 6 ribu per tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Indonesia 1 dari 20 negara yang kontribusi jumlah HIV terbanyak di dunia. Saat ini kita masih punya tantangan soal stigma. ODHA (orang dengan HIV-AIDS) juga kirang di support di Indonesia," sebutnya.
Tak mudah bicara soal HIV di Indonesia. Stigma yang selalu melekat baik pada penyakitnya dan pengidapnya masih sangat sulit terlewati. Harus diakui bahwa penanganan HIV-AIDS di Indonesia masih belum sebaik negara lainnya.
"Tantangan di Indonesia sangat besar. Bukan cuman kasi informasi terus masalahnya selesai. Kita harus paham juga kenapa masyarakat masih punya pikiran-pikiran yang salah soal HIV," pungkas Tina.
(kna/up)











































